Apa yang kita tahu tentang “tindihan” atau lumpuh tidur
atau dalam bahasa inggrisnya sleep
paralysis? Ya, ‘tindihan’ adalah sebuah kejadian manakala saat kita tidur
tiba-tiba merasa seperti tercekik, sulit bernafas, dan terasa berat dan sesak
seakan ada sebongkah batu besar yang menindih? Kemudian seluruh tubuh kita
terasa kaku dan melumpuh? Kira-kira seperti itulah yang disebut ‘tindihan’ atau
lumpuh tidur atau juga sleep paralysis.
‘Tindihan’ adalah suatu kondisi dimana tubuh tertidur
sedangkan otak masih terjaga atau setengah tidur sehingga terjadi ketidaksinambungan
atara kerja tubuh dan otak. Mungkin jika saya ibaratkan dalam istilahkan
kelistrikan keadaan seperti ini dapat disebut korsleting. Dalam kondisi ini
otak mengirim sinyal-sinyal sebagaimana pada saat kita tengah terjaga,
sedangkan tubuh tidak dapat merespon sinya-sinyal itu dengan baik karena
mengira dia sedang tertidur. Itulah sebabnya mengapa tubuh tetap tak bergerak
dan mengalami kelumpuhan sementara.
‘Tindihan’ ini juga biasa diserati halusinasi seperti,
mendengar suara-suara bising dan perasaan seolah melihat penampakan bayangan
hitam yang besar dan menyeramkan. Itulah sebabnya mengapa ‘tindihan’ sering
dihubungkan dengan hal-hal yang berbau gaib dan mistis.
Ada sebagian beranggapan bila ‘tindihan’ ini adalah
gangguan pada peredaran darah sehingga tubuh kita menjadi kaku dan lumpuh. Tapi
ternyata bukan itu penyebabnya. Menurut sebuah artikel yang saya baca sleep
paralysis atau tindihan ini adalah sejenis halusinasi karena adanya gangguan
malfungsi tidur pada tahap Rapid Eye Movement (REM). Tidur sendiri terbagi
menjadi beberapa tahapan yaitu; fase belum lelap atau setengan sadar, fase
lebih dalam atau lelap dan fase REM dimana mimpi terjadi. Nah dalam kasus
‘tindihan’ ini kita tidak melewati fase lelap melainkan lagsung masuk Rem dan
mengalami mimpi. Itulah asal muasalnya mengapa kita tetap merasa tersadar dan
merasakan pendengaran-pendengaran dan penampakan-penampakan yang menyeramkan.
Padahal yang sesungguhnya terjadi adalah kita tertidur, memejamkan mata, dan
semua kejadian meyeramkan yang kita alami itu hanyalah sebuah mimpi.
Bagaimana menyikapinya? Kita tidak perlu takut jika
sampai mengalami sleep paralysis atau ‘tindihan’ ini. yang perlu kita lakukan
adalah menekankan pada benak kita bahwa semua yang terjadi tidaklah nyata dan
hanyalah sebuah halusinasi. Cobalah untuk tetap tenang, tarik nafas perlahan
dan usahakan untuk tidak panik dan melawan, karena hal-hal seperti itu hanya
akan menimbulkan kelelahan yang amat sangat pada saat kita terbangun nanti.
Cukup gerak-gerakkan saja kepala dan ujung-ujung tangan serta kaki dengan
perlahan sambil tetap menarik nafas panjang dan dalam. Lagi pula ‘tindihan’ ini
tidak berlangsung lama, hanya sekita beberapa detik hingga satu menit saja
sampai tubuk kita benar-benar siap untuk terjaga.
Yang memicu ‘tindihan’ ini sederhana saja. Si lumpuh
tidur ini hanya menyerang tubuh yang kelelahan dan kurang tidur saja. Jadi,
pencegahannya pun sederhana pula. Cukup dengan menjalankan pola hidup sehat,
tidur teratur tepat pada waktunya dan usahakan jangan kurang dari 6 jam. Jangan
banyak begadang dan dugem jika kita tidak ingin diserang oleh hantu ‘tindihan’.
Namun ada satu yang harus diwaspadai, yaitu ‘tindihan’
terjadi terus menerus dalam jangka waktu yang berdekatan. Pada umumnya
‘tindihan’ hanya terjadi 1 atau 2 tahun
sekali saja dalam setahun. Jadi apabila akhir-akhir ini anda sering mengalami
‘tindihan’ sangat dianjurkan untuk segera berkonsultasi ke dokter. Boleh jadi
itu adalah gejala awal dari depresi….saya sarikan dari berbagai sumber…
Pencerahan anda bagus,,masuk aqal..ciptaan Allah sngat mistri..alam dan makhluk tuhan sngat banyak dan brtingkat2 brlapis...surah al fatihah mnyebut.,,segala puji hnya utk Allah tuhan pentdbir bagi seluruh alam..seluruh itu brmksud banyak..
BalasHapusDlm quran d sebut ada 7 tingkat langit dan bumi..yg ini kurang jelas ..apa dan d mana yg 6 lagi langit dan bumi itu...mistri kan....