Selamat datang kerabat akarasa, pada kesempatan menulis kali
ini saya ingin membagi tips memilih tanah yang baik untuk sebuah hunian atau tempat
tinggal yang saya translate dari Primbon Betaljemur Adamakna. Sekedar untuk menambah wawasan khasanah peninggalan leluhur kita.
Secara logika, tanah yang baik adalah tanah yang subur. Dan biasanya
tanah seperti ini berada di tepi sungai. Bila tanah subur, kehidupan flora dan
fauna tentunya akan baik juga untuk kehidupan manusia yang mendiaminya.
Peranan feeling pada saat pertama kali datang ke tempat
hunian juga sangat penting. Sebab pada dasarnya manusia tidak lepas dari gejala
alam. Kalau manusia sudah terlatih membaca gejala-gejala alam tentunya hal yang
tidak diinginkan sedikit banyak bisa dihindari. Misalnya. Saat kali pertama
datang ada binatang sedang bercumbu, tanah itu akan membawa kebaikan. Pun sebaliknya,
jika pertama kali datang, di depannya sudah ada mobil ambulan atau
iring-iringan jenazah, itu merupakan firasat buruk.
Seperti sering di ucapkan kebanyakan orang, “teliti sebelum
membeli”. Sebaliknya sedikit banyak mengerti kiat memilih tanah yang baik. Agar
tidak menyesal dikemudian hari. Berikut ini cara memilih tanah yang sobat
blogkosutho ketahui yang saya sarikan dan terjemahkan bebas dari Kitab Primbon
Betaljemur Adamakna:
·
Tanah yang miring ke Timur, disebut Manikmulya.
-
Dapat menghindarkan dari sakit, banyak rezeki,
selamat dan tenteram.
Syaratnya : Tanami bunga cocor
bebek dibagian barat.
·
Tanah yang miri ke Barat, disebut Sri Sadono
-
Sering berebut rasa, sering bertengkar, banyak
tertimpa penyakit.
Syaratnya: dapat ditangkal dengan
menanam pisang klutuk (pisang batu) di bagian Timur.
·
Tanah yang miring ke Selatan, disebut Gelagah
-
Hilang dunianya, sering ada kematian.
Syaratnya: Dapat ditangkal dengan
memendam arang (wowo, Jawa) di tengah pekarangan dan membaca do’a Al-Iklhlas
dan do’a An-nas
·
Tanah yang miring ke Utara disebut Indraprasta.
-
Apa yang dikehendaki bisa terwujud, kalau kaya
bisa diwarisi anak cucu.
·
Tanah yang miring ke Timur dan miring ke Barat
(bagian tengah menggelembung) dalam istilah Jawa disebut ‘Nggigir sapi’ di
sebut Darmalungit.
-
Yang menempati akan mendapat rezeki banyak.
·
Tanah yang miring ke Selatan, tapi Timurnya rawa
disebut Sekarsinon.
-
Banyak uang sering kecurian.
Syaratnya: Dapat ditangkal dengan
menanam asam Jawa dan delima.
·
Tanah tinggi bagian Barat, bagian Utara lebih
pendek disebut Danarasa.
-
Pemiliknya sering menikah dan kaya di dunia.
·
Tanah yang tinggi bagian Barat daripada Timur
disebut Srinugraha.
-
Yang menghuni mendapat karunia agung.
·
Pekarangan yang tinggi Timur, rendah bagian
Barat disebut Kolowiso.
-
Sering membuat penghuninya sakit-sakitan, bahkan
sampai meninggal dunia.
·
Menggulung ke Utara disebut Wisnumanitis.
-
Banyak rejzeki sampai ke anak cucu ikut
menikmati.
·
Menggulung ke Selatan disebut Siwahboja.
-
Selalu terkena goda kerusakan.
·
Tanah yang rata dengan kukuwung merah agak
kekuning-kuningan disebut Bramapadhem.
-
Tanah ini memiliki watak sangar/angker, sering
menyebabkan kematian.
·
Tanah rata dengan kukuwung hijau tua disebut
Endragana.
-
Memberi pengaruh pemiliknya yang menempati
rahayu selamat.
·
Di kepung gunung disebut Kawulo Katubing Bolo.
-
Tanah ini berpengaruh pada penghuninya akan kaya
raya di dunia.
·
Dikelilingi air disebut Sigarpenjalin.
-
Pemiliknya sering bertengkar.
Syaratnya:
Dapat ditanggulangi atau ditangkal dengan memendam air ditengah pekarangan.
·
Tanah yang sebelah Baratnya gunung disebut
Asungelak.
-
Sering dimusuhi orang.
Syaratnya:
dapat ditanggkal dengan melempar tanah.
·
Tanah pekarangan yang keluar airnya disebut
Singometo.
-
Pemiliknya sering sakit-sakitan.
Sayatnya:
Dapat ditanggulangi atau ditangkal dengan memendam batu ditengah pekarangan dan
membaca surat Al-fatihah.
·
Tanah yang di atasnya dikepung lebak disebut
Suniyaluhu.
-
Penghuninya akan banyak anak.
·
Tanah yang kii kanannya dikelilingi air dan
sebelahnya lebak disebut Srimangempel.
-
Pemiliknya kaya sandang pangan.
·
Tanah yang diapit gunung disebut Lamurwangke.
-
Pemiliknya akan cocok bila memelihara hewan
Rojokoyo; kerbau,lembu dan kuda.
·
Tanahnya miring ke Timur, sebelah Utaranya
gunung, Selatannya juga gunung disebut Arjuno.
-
Pemiliknya pemberani dan dihormati.
·
Tanah yang dikelilingi gunung (dibayangi gunung)
disebut Tigowarno.
-
Penunggu rumah ini akan damai tenteram, selalu
mendekatkan diri pada pencipta-Nya.
·
Tanah yang warnanya putih, rasanya manis, baunya
wangi. Tanah ini sangat bagus untuk tempat tinggal.
-
Akan menerima rezeki dunia yang banyak..
·
Tanah yang memiliki warna hijau, rasanya manis,
aromanya banger.
-
Tanah ini juga bagus. Pemiliknya bisa kaya dan
selamat.
·
Warna tanah merah, rasa manis, baunya pedas.
-
Tanah ini berpengaruh baik. Sangat cocok untuk
memelihara hewan/ternak.
·
Hitam pekat warna tanahnya, rasanya pahit. Aroma
yang ditebarkannya amis.
-
Tanah ini jelek sekali, tempatnya setan. Jangan sekali-kali
dibeli.
Demikian tips bagaimana cara memilih tanah yang baik untuk
tempat hunian menurut Kitab Primbon Betaljemur Adamakna, tentu saja semua
berpulang pada masing-masing kita. Semoga tulisan singkat ini menambah wawasan
bagi kita semua. maturnuwun
untuk rasionalisasinya bagaimana yaa? atau hanya sbg kepercayaan masyarakat setempat, atau bagaimana? tks
BalasHapusDalam khasanah tradisi Jawa, keyakinan ini hanyalah ilmu titen (ditandai). Seperupa dengan Hongshui atau sejenisnya. Namun, bagi sebagian orang Jawa, pakem di atas masih sering dipakai acuan ketika hendak memutuskan tempat tsb sebagai hunian. Jikapun ada rasionalitas dalam artikel ini dalam konteks kekinian adalah adanya medan geopatis yang memang mempengaruhi kesehatan bagi penghuninya. dan memang ciri-ciri adanya medan Geopatis di bawah tanah tersebut sebagian cirinya ada dalam topologis tanah dalam tulisan di atas.. makasih ya kunjungannya..
Hapus