Akarasa – Selamat
datang kerabat akarasa. Untuk membuktikan dengan mata telanjang perkara tarik
menarik atau sedot-menyedot pusaka, memang buka perkara mudah. Adapun yang saya
bagikan di sini adalah serupa pengalaman saja. Sekarang aktifitas ini sudah
tidak saya lakukan lagi semenjak 2 tahunan yang lalu. Bagaimanapun, ada yang
sudah kadung di alam tak kasat mata, biarlah demikian adanya. Begitulah saran
dari almarhum pembimbing spiritual saya.
Sekali lagi, aktifitas
ini bukanlah aktifitas yang mustahil, dengan catatan ketika kita melakukannya
tanpa ada rasa ‘kemrungsung’ apalagi di komersialisasi. Aktifitas ini, sama
seperti sampeyan. Semua berawal dari rasa penasaran dan tidak percaya, hingga
kemudian dari berbagai usaha mencari sana-sini orang yang mumpuni saya
mendapatkan cara ini. kunci utamanya adalah percaya dan bisa melawan takut. Tanpa
bisa menguasai ini, rasa-rasanya sulit untuk mempraktekkan sendiri.
Sekedar untuk mengasah
kemampuan, sampeyan bisa meminta tolong pada temen atau orang lain untuk
menyembunyikan sebilah pusaka atau batu akik untuk sekedar mendeteksinya. Tentu
saja dalam hal ini, seorang teman tersebut tidak memberitahukan dimana ia
menyembunyikan pusaka atau batu akik tersebut. Dan satu hal lagi, usahakan
ditanah pekarangan, bila perlu ditimbun dengan tanah. Praktek ini tentu
sebelumnya sudah ada dasar tenaga dalam, dalam aliran apapun, baik berbasis
olah napas maun gerak jurus.
Baik, saya lanjutkan
lagi. Seperti pada judul di atas, terlebih bagi sampeyan yang belum atau sama
sekali tidak mengenal konsepsi gaibiyah, saya yakin akan timbul satu pertanyaan
seperti ini; mungkinkah benda yang terkubur di dalam tanah bisa diangkat
kembali ke permukaan dengan tanpa menyentuh sama sekali? Bisa ditebak, jawabannya
adalah, mustahil!
Sah-sah saya jawaban
apapun, apalagi sudah banyak bukti paranormal abal-abal yang mengaku bisa
menggandakan uang atau bahkan menghadirkan sesuatu. Tapi satu hal yang saya
tahu, sejauh itu ada unsur komersialisasi perihal tarik menarik pusaka menjadi
mustahil dilakukan. Alih-alih minta mahar sebelum prosesi dilakukan, lha wong
dalam benak terlintas ada keinginan untuk memaharkan saja kita menangguk
kecewa. Saya ulang lagi, pokoknya jauhkan dari pikiran kemrungsung.
Memang, perkara tarik
menarik pusaka adalah satu perkara yang tidak mudah diterima akal sehat,
terutama jaman sekarang ini. semua harus logis dan bisa diterima akal sehat. Sementara
bagi sebagian kita yang mengetahui perkara tarik menarik pusaka ini, misalnya
pernah mendengar atau mungkin pernah mengikuti prosesi atau ritual ini, saya
yakin tetap saja masih menyimpan ragu. Kemudian timbul pertanyaan yang tak
kalah unik, apakah iya, jaman sedigital ini masih ada dan bisa untuk menarik
pusaka dari dalam tanah?
Untuk membuktikan
dengan mata telanjang perkara gampang, kecuali sampeyan ikut sendiri ketika ada
gelaran ritual tersebut. Selain itu juga, sekedar untuk menggelar ritual ini
saja bisa dikatakan sulit. Salah satu alasannya adalah pusaka yang sekian lama
di dalam perut bumi biasanya telah menjadi wujud imaterial (terbalut oleh medan
magnetis bumi) atau dalam bahasa dunia gaib sering dibilang dikuasai oleh jin
atau bahkan siluman. Tantangannya, ketika kita ingin mengambil pusaka tersebut
sama artinya kita harus menundukkan penguasa sementaranya. Hal ini bisa
dilakukan dengan negosiasi atau kontak fisik (baca batin) dan tentu saja bukan
tanpa resiko.
Cara yang saya bagikan
ini adalah cara bagi pemula, namun sebelumnya saya sarankan jika sampeyan
ragu-ragu jangan sampai hal ini dilakukan. Karena ketika kita mengetuk pintu,
artinya kita sudah siap untuk bertamu dan bertatap muka dengan tuan rumah.
Baik, anggap saja
sampeyan sudah siap. Sebelum sampeyan menggelar ritual ini, hal-hal yang perlu
sampeyan perhatikan adalah memastikan terlebih dahulu letak pusaka tersebut
dengan mendeteksinya terlebih dahulu. Dengan basis tenaga dalam apapun hal ini
bisa, biasanya, kalau pusaka tersebut unsurnya dari wesi aji rasa yang kita
dapatkan ditelapak tangan adalah semacam kesemutan dan punggung jari berasa
menebal. Jika unsurnya adalah batu, hawa panas tanpa ada kesemuatan yang rasa
panas tersebut langsung meyusur hingga pangkal ketiak, punggung jari sama,
berasa menebal.
Memastikan jenis pusaka
ini sangat penting, karena setiap jenis pusaka (wesi aji dan batuan) berbeda
penangannya. Kejadian ini pernah kami alami saat penarikan di Goa Kunci di
Bektiharjo, Semanding, Kabupaten Tuban. Di sana isyunya adalah mustika mirah
delima dan pedang terang tangkis yang konon adalah milik bupati Tuban ke 7. Prosesinya
yang saya pakai ilutrasi artikel ini. Di goa Kunci ini, kami hanya mendapatkan
beberapa bilah pusaka, dan kemudian kami kembalikan lagi ke asalnya.
Selanjutnya, setelah
kita benar-benar bisa memastikan jenis pusaka apa yang akan kita tarik, yang
tak tak kalah penting juga adalah memastikan seberapa tebal balutan medan
magnetis tersebut menyungkupi pusaka yang akan kita tarik. Hal ini bisa juga
diartikan siapa dan sekuat apa jin yang menguasainya serta apa saja
tuntuntannya (pemintaannya).
Dalam hal ini juga
sangat penting untuk kita pastikan sejak awal, biasanya dalam proses atau
ditengah kita dalam penyelarasan untuk me’material-kan pusaka tersebut, si
penunggu suka nganeh-nganehi. Minta hal-hal yang tak masuk akal. Selanjutnya
kalau kita sudah memperhatikan hal-hal penting di atas, saatnya kita mengukur
diri. Sudah siapkah kita dengan semua resiko yang akan kita hadapi? Jika memang
sudah merasa mantep, maka silahkan untuk melanjutkan.
Nah, jika hal-hal
penting di atas sudah sampeyan pertimbangkan dengan baik dan cermat, langkah
selanjutnya adalah tinggal melakukan ritual untuk menarik pusaka tersebut.
Berikut ini saya bagikan dua amalan dan tata caranya:
Yang pertama, puasa
Kamis, malamnya (sangat dianjurkan malam Jum’at kliwon) sampeyan harus
berangkat ke lokasi penarikan. Di tempat tersebut pusatkan konsentrasi , sambil
membakar buhur bila ada agar stimulan otak lebih mudah untuk mencapai bawah
sadar dan bertawassul, dengan memberikan hadiah Surah Al Fatihah kepada Kanjeng
Nabi Muhammad saw. Lalu dilanjutkan dengan hadiah surah Al Fatihah kepada
masing-masing:
Pada auliya/Jami’il Aulia, Syekh Abdul Qodir Jailani, Para Solihin dan ulama rosyidin, ahli kubur muslimin, kedua orang tua kita, guru-guru kita, hadiah Surah Al fatihah untuk diri kalian sendiri, dan yang terakhir hadiah Al Fatihah untuk Nabi Khidir as.
Setelah itu bacalah Surah Al Ikhlas
sebanyak 1500 kali. Maka atas izin dan perkenan Allah swt, Syekh Abdul Jabbar
selaku khodam Surah Al Ikhlas akan datang membawakan barang gaib yang kalian
kehendaki, yang tentunya terpendam di tempat kita melakukan ritual dimaksud.
Yang pertama, puasa Kamis, malamnya
(sangat dianjurkan malam Jum’at kliwon) kerabat akarasa harus berangkat ke
lokasi penarikan. Di tempat tersebut pusatkan konsentrasi kalian, sambil
membakar buhur dan bertawassul, dengan memberikan hadiah Surah Al Fatihah
kepada Kanjeng Nabi Muhammad saw. Lalu dilanjutkan dengan hadiah surah Al
Fatihah kepada masing-masing:
Selanjutnya kita harus pastikan dulu
pusaka jenis apa yang akan kita tarik. Hal ini menjadi penting sebab hasil
penarikan atau penyedotan bisa saja tidak sesuai dengan harapan. Kejadian ini
pernah saya alami saat penarikan pusaka Goa Kunci, Bektiharjo, Semanding, Kab,
Tuban hanya berhasil beberapa dua keris. Padahal, isyunya di Goa Kunci ini
terdapat sebilah pedang peninggalan satu
Adipati Tuban. Tentu saja kami kecewa karena kejadian ini.
Dan yang terakhir ini, Asma’ yang
memang dikhususkan untuk menyedot atau mengambil pusaka yang terpendam di dalam
tanah. Langsung saja ini adalah tatacara ritualnya;
Tidak makan dan minum selama sehari
semalam dan pada saat berpuasa diharuskan mewiridzkan lafadz “YAA WAAJIDU’
sebanyak 10.000 kali.
Pada waktu penyedotan lafadz “YAA
WAAJIDU” harus diwiridzkan kembali sebanyak 10.000 kali di tempat kita akan
melakukan ritual pengangkatan pusaka, setelah terlebih dahulu membakar buhur,
dan setelah selesai kemudia dimulai dengan menarik barang yang dimaksud.
Setelah pusaka nampak ke permukaan,
maka bacalah Doa Nurbuat sebanyak satu kali. Dengan izin Allah swt maka benda
pusaka tersebut, apapun jenisnya, Insya Allah akan menjadi milik kalian.
Kembali saya tegaskan di sini, kedua
ilmu yang saya ulas di atas, bukanlah satu-satunya jenis ritual untuk melakukan
ritual pengangkatan harta atau penyedotan pusaka. Sebenarnya masih sangat
banyak versi ilmu untuk tujuan yang satu ini, mulai dai Ilmu Hikmah, Ilmu Kebatinan,
Ilmu Tenaga Dalam, atau ilmu-ilmu lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu di sini.
Yang penting diingat, bagi kerabat
akarasa yang baru atau pemula ritual ini, sebaiknya dalam melakukan penarikan
barang gaib harus ada seorang pemimpin atau guru yang sudah menguasai masalah
tarik menarik barang dari alam gaib. Jangan melakukan penarikan seorang diri,
sebab bisa-bisa nyawa menjadi taruhannya. Umumnya akan terjadi gejala berupa
muntah darah akibat serangan jin penguasa barang gaib.
Yang tak kalah penting diperhatikan
adalah sebelum melakukan ritual pengangkatan/penyedotan terlebih dahulu
lakukanlah pemagaran badan masih-masing peserta ritual. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, yang mungkin sekali akan
menimpa pelaku ritual, atau orang yang mendampinginya.
Cukup sekian dulu sekilas ulasan
mengenai ilmu dan tatacara ritual pengangkatan pusaka dari alam gaib. Alangkah
baiknya jika kita mempunyai guru spiritual dahulu sebelum kita menarik pusaka
dari alam gaib. Dan sebaik-baiknya guru dan ilmu adalah pengalaman di lapangan.
Sekian dulu semoga menambah wawasan dan bermanfaat bagi kerabat akarasa
sekalian dan mohon maaf untuk segala kekurangan. Wassalam. Suwun.
Maaf, hanya mengingatkan spiritual itu sepi ritual (gak ada ritual).artinya hubungan pribadi dengan tuhan. bukanya percaya sama roh-roh dan benda gaib.
BalasHapusSuwun kang dawuhe. ini bukan tentang percaya pada roh gaib. Selagi kita orang Indonesia, tak ada orang yang tak takut hantu/arwah dan sebangsanya. siapapun orangnya. kecuali orangnya hilang kewarasannya. Pro kontra adalah hal biasa, sama dulu awalnya saya tidak percaya pada hal yang berbau mistis. bagaimana penjelasannya jika kita muntah pecahan beling. Ini yg saya alami awalnya.
HapusPuntenten mas ko bsa sama amalan yg saya pakai YAA WAJIDU 10.000X dan apakah panjenengan juga memakai Cipta Serba Guna juga mas yg sering d sebut lafad itu makasih wassalam......
BalasHapusLeres mas, amalan ini tersebut lazim dipakai pada pemula, namun dalam konteks lebih tinggi lagi biasanya harus dikolaborasikan dengan prana 705. suwun rawuhe mas
Hapusapa benar
BalasHapusdua hari yang lalu, perhiasan emas dalam bentuk lempengan 5 keping sudah keluar dari dalam tanah, tepat keluar didepan tempat berkholawat.
BalasHapusTetapi lebih kurang 15 menit lempengan emas tersebut terseret kembali masuk dalam tanah.
kemungkinan ifrit penjaga lempengan tersebut mengambilnya kembali.
Salam Rahayu...
BalasHapusPusat Benda Bertuah
Kunjungi :
Kuliah Ilmu Ajaib
makasih kunjunganya mas.. otewe tekapeh..
HapusWong sakti kabeh...rahayu...
BalasHapusRahayu kang..
HapusAh sampeyan ono-ono wae. Ini sekedar share saja meski dalam praktiknya memang tidak semudah menuliskannya. karena di dalamnya banyak hal yg sulit untuk dibahasakan..
nuwun
QOBILTU
BalasHapus