Akarasa – Selamat
datang kerabata akarasa. Malam semaki larut, suara jangkrik dan binatang malam
saling bersahutan mendendangkan irama malam. Kerlip kunang-kunang di antara
semak dan dedaunan juga suara kepak sayap dan jerit kelelawar berusaha ikut
menghias malam yang kian larut.
Ya, malam yang sangat
mendebarkan, malam yang merangsang berdirinya seluruh bulu kuduk siapa saja
yang datang. Memang, di malam jumat yang gelap itu, kami menyusur Sumber mata
air Kerawak, yang berada di kawasan perhutani di kecamatan Singgahan kab.
Tuban. Sumber mata air yang sangat dimitoskan karena keangkerannya.
Diiring suara gemericik
air, kami mantap untuk membuktikan keangkeran tersebut. yang mana tempat
tersebut seringkali merenggut korban jiwa dan meninggal karena terpelset batu
yang licin ataupun tenggelam dalam sumber mata air yang dangkal tersebut
ataupun di air terjun Nglirip. Wajar saja malam itu, aura hitam begitu tebal
menyelimuti kawasan tersebut.
Ditengah-tengah aura
hitam yang jahat itulah kami berenam berusaha membuktikan kebenaran apakah
seringnya terjadi insiden yang menyebabkan kematian ulah mereka para penghuni
gaib mata air Kerawak. Setelah susah payah mencari titik keramat, karena
bebatuan yang ada di kawasan tersebut sangat licin, kami harus sangat berhati-hati.
Setelah menemukan titik yang pas di sisi selatan sungai di cerukan tebing, dua
orang diantara kami segera menyalakan pedupaan sementara yang lain
mempersiapkan diri.
Kemenyan madu dan buhur
maghrob pun langsung ditebar di atas bara api. Beberapa batang yongswa pun
dinyalakan menebar keharuman. Ditengah harum cendana, minyak elisabeth arden,
dan bau sangit asap kemenyan madu, kami berlima menyatukan rasa, hening
membisu.meski ada mantera-mantera khusus yang terucap. Namun lirih sekali
hingga hanya tak akan terdengar meski kami saling duduk berdekatan. Asap
kemenyan semakin dalam merasuk ke pelosok area sumber air itu.
Baru beberapa menit
asap kemenyan mengusik malam, tiba-tiba saja dari sela-sela rengkahan batu di
pinggir tebing, muncul sosok kepala yang sangat mengerikan. Kepala dengan
rambut awut-awutan itu pun disertai dengan kemunculan dua tanga yang kasar yang
berkuku panjang hitam dan menjijikkan. Melihat tatapan matanya terlihat sekali
kemarahan yang dipendam. Kemarahan jin yang terusik dari tidurnya oleh bau
sangit kemenyan.
Asap tebal tetap
membubung menyebar ke setiap pojok malam. Kami tetap pada posisi yang diam
sambil melafalzkan doa-doa. Semakin lama, sosok mengerikan yang keluar dari
rengkahan batu tersebut semaki jelas menampakkan tubuhnya. Tangannya yang
berkuku hitam dan panjang berusaha menyentuh leher satu diantara kami, wahidi,
seorang kawan dari Sidayu Gresik. Tiba-tiba saja Adi demikian temen kami
tersebut kami memanggilnya langsung rubuh. Bersamaan itu, sosok gaib yang bertampang
sangat mengerikan itu langsung menhilang. ‘plethas’ (raib seketika).
Sementara itu,Adi pun
langsung mengerang. Beberapa orang diantara kami segera memegangi tubuhnya yang
gempal gempal itu. Namun begitu kekuatan Adi mendadak sangat luar biasa. Dia mengamuk
dengan kerasnya, sehingga beberapa orang termasuk penulis sangat kuwalahan!
Rupanya, tubuh Adi
telah dirasuki jin salah satu pentolan penguasa tempat mata air Kerawak
tersebut. setelah berhasil kami tenangkan, tubuh Adi kami bawa agak menjauh
dari lokasi rengkahan batu tersebut. namun, sebelum si Adi berhasil kami
tenangkan dan mengusir kekuatan jahat yang bersemayam di tubuhnya, sempat 2
orang diantara kami yang dibuat pingsan olehnya. Dua orang kawan kami bersamaan
diserang oleh jin-jin pembantu di temapt tersebut.
Bersamaan denga itu
muncul juga muncul sesosok wanita dengan rambut panjang tergerai. Mukanya
sangat cantik, berkemben dengan jarik yang
menutup hingga dada, tampak sekali seperti dalam film-film yang bergenre
zaman kerajaan, seorang puteri kerajaan kalau saya menggambarkannya. Sosok itu
adalah sosok jin penguasa area tersebut, yang meliputi penguasa juga Air Terjun
Nglirip yang tekenal itu. Untuk sekedar informasi, mata air kerawak adalah
sumber utama dan alirannya ke air terjun Nglirip. Sosok tersebut memang
seringkali muncul menampakkan wujudnya. Banyak warga sekitar areal mata air
Kerawak dan Nglirip mengaku pernah bertemu sosok misterius tersebut.
Akhirnya, du orang
dintara kami menunggui Adi yang sudah sadar ke tempat mushala kecil di lokasi
tersebut. tinggal kami bertiga melanjutkan ritual untuk mencoba berdialog
dengan penguasa tersebut. sekedar untuk
ingin tahu, apa yang menyebabkan di sumber air kerawak ini seringkali terjadi
musibah meninggal.
Singkat cerita, sosok
wanita cantik itu rupanya yang sebagi ratunya bangsa jin di area tersebut yang
meliputi air terjun Nglirip juga. Dia dan para penghuni-penghuni gaib disitu
taka akan berbuat demikian jika saja, masyarakat tidak merusak rumahnya, yang
dalam hal ini adalah pohon-pohon tua yang ditebangi sembarangan. Juga banyaknya
anak-anak muda yang memanfaatkan lokasi yang teduh, sepi untuk berbuat yang
melanggar norma. Dia berjanji juga tak akan mengusik manusia jika saja mereka
juga menghargai keberadaannya. Wallahu a’lamu bis showab, namanya juga bangsa
jin yang terbekali oleh nafsu juga.
Dia juga memberikan
sebuah informasi jika makhluk-makhluk yang mendiami tempat tersebut dan terusik
keberadaannya sebenarnya telah memberi pertanda, jika sumber air yang mengalir
di Kerawak akan keruh beberapa saat. Ini adalah pertanda awal dari murka
mereka. Sekali lagi,Sosok wanita cantik ini juga menyanggupi akan mengendalikan
makhlu-makhluk lain yang bercokol di area tersebut jika, kita bangsa manusia
pun menghargai habitatnya!
Setelah sosok wanita
cantik itu merasa cukup menyampaikan pesannya, dia pun berpamitan pergi. Dan
mengatakan jika kawan kami yang kerasukan pada aawal ritual tadi adalah sebagai
peringatan. Jika bahwasanya di sekitar situ memang ada aktifitas kehidupan,
meski pada dimensi yang berbeda. Dan karena kami tidak ada maksud jahat di
lokasi tersebut, sebelum dia pergi sempat menitipkan sebilah tombak kecil pada
kami, yang kebetulan dia mengulurkan pada saya, dan saya menyimpannya sebagi
kenang-kenangan dari sosok misterius yang tidak mau menyebutkan namanya. Dia
hanya mengatakan sebagai penguasa di sini, tanpa menyebutkan nama.
Kami pun menyudahi
acara yang sangat mendebarkan tersebut. pulang dengan membawa sebuah pengalaman
yang sulit untuk saya lupakan. Semoga tulisan singkat ini menjadi telaah hidup
untuk kita, untuk lebih arif pada alam, karena saya yakin karena kearifan lokal
lah yang sedikit banyak membuat alam kita lestari. Masih mengingat pesannya,
jangan sampai mengusik tempatnya, sebab kalau diusik, mereka akan mengamuk!
wassalam
Hehe...keren
BalasHapus