Akarasa
– Selamat malam kadang kinasih akarasa. Setelah beberapa hari disibukkan dengan
berbagai aktifitas yang salah satunya adalah dengan memperbaiki tampilan situs
ini, semoga tidak mengecewakan. Pada kesempatan tampilan baru ini, untuk
tetenger atau menandainya sengaja saya akan menulis tentang kajian kekuatan
pikiran yang saya beri label atau kategori tulisan metamind. Membicarakan
kekuatan pikiran atau mind power tentu tak tidak terlepas dari kita membicarakan
tentang manusia itu sendiri. Membicarakan manusia secara umum, tentu saja tidak
lepas dari unsur kehidupan manusia itu sendiri. Unsur kehidupan manusia terdiri
dari 2 elemen hidup, lahiriah atau jasmani dan batiniah atau rohani. Badan
jasmani atau disebut juga batang tubuh adalah bentuk orisinil yang disebut
dengan makhluk yang bernama manusia.
Badan
jasmani secara umum mempunyai ciri pisik yang tidak berbeda antara manusia satu
dengan manusia lainnya. Sedangkan batin adalah unsur tersembunyi didalam tubuh
manusia. Batin tidak dapat dilihat dan diraba, yang mengetahui keadaan batin
itu adalah manusia secara sendiri dan secara pribadi. Batin lebih rahasia dari
apa yang bisa dipikirkan dan bisa dirasakan.
Keadaan
batin yang tersembunyi, secara utuh bersatu dengan jasmani, mempunyai kekuatan
pembeda yang berdiri sendiri, adalah pembeda kekuatan diri. Secara konsepsi
alamiah keberadaan batin merupakan wujud kekuatan abadi yang ditanamkan Tuhan
kepada manusia. Sedangkan wajah manusia secara khusus mempunyai perbedaan rupa
antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya.
Inilah
hal mendasar yang membedakan manusia itu. Wajah secara khusus merupakan
pengenal alamiah untuk menandai dan mengingat seseorang. Atau dengan kata lain,
kita mengenal seseorang secara khusus hanya dari wajahnya saja. Wajah selain
merupakan media pengenal seseorang bagi orang lainnya, wajah juga merupakan
media pribadi untuk menggambarkan wajah batin secara pribadi.
Perasaan
khusus dari hati adalah perasaan tersembunyi yang terkandung di dalam badan
jasmani. Perasaan khusus sebagai diri atau sebagai pribadi adalah perasaan yang
seiring sejalan dengan keberadaan badan jasmani dari ujung rambut sampai ujung
kaki. Yang mengerti perasaan itu adalah manusia secara sendiri dan secara
pribadi pula.
Selanjutnya
bagaimana caranya mengetahui kekuatan tersembunyi agar hak-hak orisinil yang
terdapat pada badan jasmani dan batin terpenuhi. Bagaimana pula kita
memberdayakan kekuatan tersembunyi sebagai peran positif di atas bumi. Sehingga
kita bener-bener mampu mencapai prestasi-prestasi dan menciptakan karya-karya
sebagai implementasi kekuatan dalam hidup ini.
Badan
jasmani secara umum, mulai dari bulu, kulit, daging, kuku yang selalu tampak
dari luar adalah suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Masing-masing
bagian dari batang tubuh ini tentu saja mempunyai fungsi masing-masing sesuai
dengan kedudukannya pada tubuh itu sendiri. Bulu pada kulit merupakan pori-pori
kecil, tempat keluarnya air dari sisa pembakaran kalori dalam tubuh yang
disebut juga keringat. Kulit merupakan pelindung dan juga alat kepekaan pada
tubuh, yang membungkus daging tubuh manusia. Karena kulit peka, maka semua efek
yang bersentuhan baik langsung maupun tidak langsung, selalu terasa dan
memberikan respon tertentu pada indera yang berupa rasa. Rasa yang diterima
oleh kulit adalah rasa statis atau rasa yang bersipat tetap.
Misalkan
saja kulit tersentuh benda panas, maka rasa panas itu bersipat pasti dan selalu
berlaku sama rasanya dengan tubuh manusia-manusia lainnya. Atau suatu ketika
tubuh itu merasakan rasa yang dingin, maka rasa dingin itu selalu sama ketika
orang lain merasakan dingin juga. Dengan begitu tidaklah ada perbedaan antara
tubuh manusia yang satu dengan manusia lainnya. Semua berlaku pasti dan juga
selalu mempunyai fungsi yang sama pula.
Naturalisasi
semua bagian tubuh sejatinya adalah sebuah kesetaraan yang sempurna. Pelengkap
dari benda alam lainnya yang hidup secara berdampingan. Hidup sejajar dan
saling sesuai dengan situasi dan kondisi alam dimanapun manusia itu berada.
Batang tubuh adalah sinyalemen yang melontarkan kekuatan batin sehingga
menghasilkan perbuatan. Perbuatan adalah gerakan yang mendapat perintah dari
dalam tubuh yang tersembunyi. Batang tubuh adalah bentuk output dari otorisasi
yang tersembunyi yaitu batin kita. Disini saya tidaklah membicarakan apakah
batin itu terletak dihati atau di otak dan dijantung. Yang saya bicarakan
adalah aplikasi dan penerapan kekuatan tersembunyi dari dalam diri manusia.
Saya juga tidak bermaksud menggurui, karena mungkin anda juga pembaca sekalian
seorang pakar mengenai hal ini.
Baiklah,
saya tidak bayak membicarakan fungsi batang tubuh atau jasmani manusia, karena
saya bukan ahli anatomi. Saya hanya ingin menyampaikan langkah-langkah praktis
serta nyata dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Ini adalah hal yang mudah, tapi
sangat istimewa. Ini benar-benar nyata dan bersifat umum serta alami. Siapapun
kita, apapun latar belakang kita, semua bisa dan sangat mudah. Yang penting
kita sebagai manusia masih hidup dan mempunyai napas.
Apapun
keadaan kerabat akarasa saat ini semua berlaku sama, karena ini alamiah dan
natural. Inilah modal utama akses
kekuatan yakni badan jasmani. Batang tubuh yang bersifat alamiah inilah tempat
kita untuk mengetahui kekuatan kita yang berbeda itu. Jadilah dia nanti pembeda
abadi potensi seorang manusia.
Betelekan
pada narasi diatas tentang batang tubuh atau jasmani manusia. Selanjutnya saya
akan bagikan cara sederhana tentang cara mengenal kekuatan dasar pada diri
kita. Yakni diri kita secara lahiriah dan batiniah, atau jasmani dan rohani.
Seberapa
penting kita harus mengenal kekuatan dasar ini? Inilah pertanyaan pertama yang
muncul dalam benak kita sebelum kita membicarakan semua manfaat dari kajian
yang akan saya ulas dalam akarasa ini. Untuk menguasai diri tentu saja kita
harus mengenal diri kita sendiri. Bagaimana kita bisa mengusai dan
mengendalikan diri jika kita tidak mengenal apa yang harus kita kendalikan.
Begitu pula untuk menemukan kekuatan pribadi. Sudah barang tentu kita sudah bisa
menguasai dan mengendalikan diri kita sendiri. Dan untuk menguasai kekuatan
secara pribadi sudah semestinya kita juga sudah mengenal kekuatan kita sendiri.
Bagaimana kita bisa mengendalikan kekuatan kita sendiri, jika kita tidak dapat
mengenali sumber kekuatannya.
Hal
yang paling mendasar dan umum yang siapapun kita tahu, bahwa sumber kekuatan
manusia berasal dari dalam diri, yang terbuskus oleh jasmani. Apalah artinya
badan jasmani atau batang tubuh kita ini jika tidak ada kekuatan dari dalam
diri. Jasmani tidak mempunyai arti apa-apa jika tidak ada kekuatan yang
tersembunyi didalamnya. Yakni batin atau rohani. Apa sebenarnya yang disebut
dengan batin atau rohani itu? Disini saya tidak sedang bicara jiwa, karena jiwa
lebih rahasia. Hanya Tuhan yang memegang kendali jiwa seorang anak manusia.
Manusia hanya diberikan pemahaman sedikit dari rahasia jiwa karena dia lebih
menyangkut nyawa. Kita tidak bisa mengaksesnya bukan? Sedangkan batin itu bisa
dirasai dalam bentuk perasaan. Jadi seperti apa kita mempunyai perasaan, itulah
diri kita yang batin.
Berpikir
juga merupakan sifat batin, jadi seperti apa kita berpikir dan menggunakan
pikiran itulah diri kita yang batin dan tidak terlihat. Tapi apakah sesederhana
itu? Ini belum mempunyai konsep yang utuh terhadap kekuatan manusia, ini bisa
jadi sebuah kelalaian pribadi. Semua orang boleh merasa, tapi belum tentu
tercapai perasaan yang asli dan kuat. Semua orang boleh mempunyai cara untuk
berpikir, tapi belum tentu tercapai pikiran yang kuat dan konstruktif.
Jadi
bagaimakah kita mengoptimalkan potensi diri kita? Bagaimana pula kita tahu
nantinya itu adalah kekuatan yang prima dan maksimal? Dimana letaknya titik
akses sebenarnya didalam tubuh kita ini? Inilah sebuah konsep yang mempunyai
terapan yang pasti.
Kadang
kinasih akarasa. Terkadang kita lalai dengan potensi orisinil ini. Sehingga
kita tidak bisa mengaksesnya secara kontinyu. Sebuah aplikasi dan juga rumus
identik dengan sebuah kepastian. Jika anda sudah tahu tentang rumus tertentu,
kita tinggal mengingatnya, sehingga kita bisa menggunakan rumus itu kapan saja.
Jika kita telah biasa menggunakan rumus itu maka kita tidak sulit lagi untuk
mengingat. Ini akan terjadi pada kita dan kita semua. Ibaratnya sebuah roti
enak, kita akan suka kapan saja. Kenapa kita suka? Karena kita menikmatinya
bukan? Coba kerabat akarasa bayangkan kalian telah biasa menikmati susu dan
roti keju, dan anda menikmatinya. Tentu saja setiap hari kerabat akarasa akan
mencari dan menginginkannya.
Nah!
Apa yang akan kita pelajari ini akan lebih nikmat dari sekedar susu dan roti
keju. Kita tidak perlu membeli atau membikin lagi. Makanan ini sudah tersedia
didalam tubuh kerabat akarasa dan tubuh kita semua, yang penting siapapun kita
masih hidup dan bernapas. Inilah sebuah rumus pasti atau aplikasi pasti yang
akan menetapkan kekuatan diri kita di bumi ini. Rumus ini kita dapat dari
konsep alamiah. Tidak ada kebohongan didalamnya, dan tidak ada yang sulit untuk
mengaksesnya. Jika kita telah terbiasa seperti makan makanan enak itu, semudah itu
pula kita akan kembali merasakan nikmatnya lagi.
Baiklah,
sekarang kita masuk membicarakan cara mengenal kekuatan kita sendiri. Dalam
ilmu hubungan manusia dengan Tuhan disebutkan bahwa batin adalah pribadi yang
tersembunyi. Aktualisasi batin adalah sipat seorang manusia. Aktualisasi sifat
adalah perbuatan manusia. Mungkin ini banyak pakar yang tahu? Karena batin
adalah suatu yang tersembunyi, maka batin tidak gampang untuk dipelajari dan
dikuasai. Agar bisa dipelajari dan dikuasai, batin harus dimengerti dengan
perasaan pribadi. Perasaan pribadi hanya bisa dimengerti bukan hanya melalui
perenungan atau meditasi semata. Atau lebih parah lagi untuk mengerti batin
minta pendapat orang. Saya rasa ini salah besar.
Jadi
bagaimana kita sebenarnya bisa mengerti batin kita sendiri. Ini sangat mudah.
Tidak perlu kita pikirkan, tidak juga kita sibuk mencari. Dia sudah sedia
sedekat kerabat akarasa meraba tubuh tubuh. Batin permanen tidak jauh dari
badan kita. Batin asli yang langsung dicipta Tuhan tidak kemana-mana dan jangan
pernah dicari lagi. Yang kita perlukan sekarang adalah bagaimana cara kita
menguasai badan jasmani kita dengan batin yang sudah ada dan telah sedia secara
permanen itu. Tujuannya tidak lain untuk penguasaan dasar kekuatan diri kita
yang asli.
Disinilah
pentingnya perasaan batin. Sebab hanya dengan perasaan batin itulah kita bisa
menguasai kekuatan diri kita sendiri. Hanya dengan perasaan batinlah kita bisa
mempunyai sipat tersendiri. Dan hanya dengan sipat tersendirilah kita mempunyai
perbuatan yang berbeda dengan orang lainnya.
Baiklah
kita harus mengetahui dulu alat ukur atau parameter untuk menyelami dan
mengerti kekuatan kita sendiri. Alat ukur paling asli yang ada pada kita semua
adalah rasa. Rasa yang saya maksud untuk keperluan ini bukan perasaan hati,
melainkan rasa yang dipakai untuk merasai sebuah keberadaan atau eksistensi
sesuatu wujud atau benda nyata. Jadi rasa disini adalah merasakan secara
sengaja, atau merasakan yang kita usahakan sendiri. Inilah bedanya perasaan
yang alamiah bawaan kita sejak lahir. Perasaan alamiah sudah terbentuk tapi
belum pernah di pakai untuk merasakan dengan cara yang berbeda. Bawaan kita
sejak lahir sudah terbiasa merasakan yang namanya dingin. Bawaan kita sejak
lahir sudah terbiasa merasakan sesuatu yang bersipat panas. Kita juga dapat setiap
saat merasakan nikmatnya menu makan tertentu sesuai keinginan kita. Tapi untuk
merasakan eksistensi suatu wujud atau keberadaan suatu benda yang nyata dengan
cara sengaja belum pernah kita lakukan secara berulang kali.
Kita
merasakan panas, tapi panas itu terkadang datang dengan sendirinya. Anda
merasakan dingin pada tubuh anda, tapi dingin itu hanya datang pada anda dengan
sendirinya. Sehingga rasa yang anda rasakan selama ini hanya bersipat statis.
Inilah yang saya sebut dengan perasaan statis bawaan kita sejak lahir. Bukankan
untuk lebih kebal terhadap panas harus terbiasa merasakan panas itu dengan
latihan yang disengaja. Begitu juga untuk tahan terhadap rasa dingin, seseorang
perlu membiasakan diri untuk melatih rasa dingin itu berulang-ulang sampai
kebal terhadap rasa dingin. Begitu pula halnya untuk menguasai kekuatan sejati
kita. Tentu saja kita harus terbiasa melatihnya agar kekuatan itu sedikit demi
sedikit namun pasti akan selalu kita kuasai dan kita tingkatkan.
Kembali
kepada batin. Pada narasi diatas bukan berarti saya mengajak kerabat akarasa
agar kebal terhadap panas atau dingin. Ada hal yang lebih penting dari hanya
sekedar kebal terhadap sifat-sfpat suhu itu. Sedikit kembali ke atas pada
narasi pembuka saya pada tulisan ini. Bahwa batin menghasilkan sifat manusia.
Dan sifat manusia menghasilkan perbuatan. Sedangkan subjek yang melakukan
perbuatan itu adalah tubuh manusia yang mendapat perintah dari dalam, yakni
dari batin. Sehingga hanya batinlah yang mampu mengusai tubuh seorang manusia.
Jadi,
apa sebenarnya yang perlu kita akses untuk dirasakan sebagai tujuan mendapatkan
kategori prima dan maksimal? Disini kita perlu merasakan wujud eksistensi kita
yang nyata. Alat untuk kita merasai adalah kemampuan kita untuk merasakan
segala sesuatu yang nyata. Alat yang merupakan rasa ini juga bentuk asli
ciptaan Tuhan. Tapi rasa sejak lahir masih alamiah belum dikendalikan, dan
belum di olah dan dikuasai. Inilah bentuk wujud rasa terima kasih kita kepada
Sang Pencipta. Kita memberdayakan hasil ciptaanya, itu bagian dari rasa terima
kasih kita. Kita tidak membiarkan potensi yang diberikan Tuhan begitu saja.
Kita akan mengolah dan memanfaatkannya untuk kepentingan yang lebih besar.
Jadilah kita ini sebagai pribadi yang mampu mengolah kekuatan dirinya, sehingga
akan memberi banyak manfaat untuk kehidupan manusia.
Baiklah
sekarang kita langsung membicarakan aplikasi yang sebenarnya sangat mudah untuk
diterapkan. Kita ingat bahwa alat untuk mengerti dan menguasai segala sesuatu
adalah rasa. Hanya dengan rasa yang asli pula kita bisa mengusai dan terus
menikmati kekuatan dan kelebihan kita. Yakni melalui rasa yang diusahakan
secara sengaja. Apa yang semestinya dirasakan secara sengaja?
Ini
ada hubungannya dengan tubuh atau jasmani kita pada penjelasan sebelumnya.
Tubuh kita adalah sebuah benda yang bisa dirasai, karena tubuh itu nyata
adanya. Bagaimana cara merasakannya secara sengaja? Kita harus bersengaja
merasakannya. Kenapa harus bersengaja? Sebab kita harus menguasainya. Seperti
kita melatih segala sesuatu agar kita mahir tentu saja kita harus
membiasakannya secara sengaja bukan?
Seperti
apa kita merasakanya? Ini sebuah langkah mudah, semudah kita membalikan telapak
tangan. Walau mudah tapi ini juga sangat rahasia. Saya akan mengulik sedikit
rahasianya untuk kerabat akarasa. Ini saya dapat dari pengalam hidup dan
pembelajaran batin yang panjang. Sekarang umur saya sudah37 tahun. Cukup pantas
bukan untuk membicarakan dan membuka rahasia ini? Baik, kita pasti punya badan
toh? Kita seorang manusia?
Baik.
Badan kita sama dengan manusia lain pada umumnya. Tapi orang lain tidak bisa
merasakan keberadaan tubuh kita. Orang lain hanya bisa melihat ataupun meraba
kita. Tapi orang lain itu tidak akan bisa merasakan keberadaan tubuh kitaa.
Karena merasakan tubuh yang mempunyai wujud nyata ini harus dari dalam tubuh
itu sendiri. Jadi hanya yang punya tubuh yang harus merasakannya.
Jadi
langkah mudahnya tapi beda adalah, kita harus membiasakan diri untuk merasakan
tubuh kita sendiri. Kita harus belajar menguasai keberadaan badan jasmani anda
sendiri. Untuk hal ini kita tidak perlu meditasi pada angkah ini. kitaa tidak
perlu modal untuk langkah ini. Anda juga tidak perlu sarana lain untuk
merasakan keberadaan tubuh anda sendiri.
Caranya,
bersengajalah melatih untuk merasakan tubuh kita sendiri. Tidak perlu waktu
khusus untuk ini. Semua bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Sambil
duduk, sambil jalan-jalan, waktu kita makan misalnya. Pokoknya kita tidak perlu
waktu khusus untuk melatihnya.
Merasakan
dalam konsep ini bukan dengan cara meraba tubuh dengan tangankita, tapi
merasakan dengan rasa dari perasaan yang disengaja untuk merasakan. Nikmatilah
diri kita sendiri, nikmatilah keberadaan tubuh kita sendiri dengan perasaan
yang pasti. Karena tubuh kita itu bersifat pasti. Tubuhlah wadah batin kita.
Tubuhlah tempat menyimpan kekuatan batin kitaa, tidak ada folder penyimpanan
yang lain.
Nah
jika anda sudah terbiasa dengan ini, semakin lama akan semakin anda
menikmatinya. Sebab apa? Karena itulah perasaan terlejat anda yang anda punyai
sampai anda menghembuskan napas terakhir dunia ini. Itulah perasaan asli anda
yang selalu sedia setiap saat. Dia tidak pernah jauh, kamanapun anda pergi
selalu dibawa perasaan perasaan asli itu.
Begitulah
cara kita merasakan. Alat untuk merasa keberadaan badan adalah rasa yang sudah
kita punyai sendiri. Selama ini bukankah kita tidak pernah tau dengan ini.
Tubuh kita selalu kita mandikan tiap hari agar bersih, tapi kita belum pernah
merasakannya dari dalam diri kita sendiri.
Inilah
yang disebut dengan kelalaian pribadi. Kita mungkin tidak pernah lalai merawat
tubuh anda, tapi anda lalai dengan eksistensi atau keberadaan tubuh kita itu.
Selama ini kita selalu membiarkannya begitu saja. Kita anggap tubuh kita sudah
kita rawat secara sepantasnya agar sehat saja. Tapi perawatan dari dalam
mungkin jarang kita laksanakan. Bukankah untuk menguasai segala sesuatu benda
yang berwujud dan bernyawa kitaa harus menguasai dulu bagian luarnya. Untuk
menguasai dan mengendalikan seorang karyawan misalnya, kitaa harus mengenal
dulu wujud dan keseluruhan bentuk karyawan itu dengan pandangan kitaa. Untuk
mengerti seseorang, kita harus mengenal dulu bentuk tubuh dan wajah orang itu
melalui pandangan kita. Begitu pula sebaliknya.
Untuk
mengenal dan menguasai diri sendiri, kita harus mengenal dan menguasai dulu
badan kita sendiri. Tetapi kita tidak bisa memandang langsung tubuh kita secara
keseluruhan. Namun kita bisa merasakan tubuh kita dengan perasaan yang kita
punyai. Karena prakata pengantar dan sedikit ulasan ini cukup panjang untuk
lebih lanjut, pada bagian kekuatan berikutnya akan dijelaskan perbedaan
pandangan orang lain dengan perasaan diri dalam hal penguasaan terhadap diri.
Kadang
kinasih akarasa. Seperti itulah langkah awal untuk kita menguasai diri kita
yang sebenarnya. Jika kerabat akarasa merasa latihan semacam ini tidak begitu
diperlukan, berarti panjenengan tidak ingin mendapatkan kekuatan yang lebih
prima dan maksimal. Bisa jadi aplikasi semacam ini tidak diperlukan jika kita
tidak sedang membicarakan kekuatan lebih dan maksimal. Karena jika hanya untuk
mengenal dan menguasai diri saja mungkin tidak diperlukan aplikasi semacam ini.
Namun pada maksud tulisan ini sedang
membicarakan manfaat lebih dari sekedar tahu jasmani saja. Jadi jalan kita untuk
mengenal kekuatan diri harus mempunyai sudut pandang yang berbeda, sehingga
kita akan mendapatkan hasil yang berbeda pula nantinya.
Kita
pasti tahu Tuhan menciptakan semua ini tentu saja ada maksud dan kelebihan yang
luar biasa. Termasuk kelebihan badan tubuh kita sendiri ketika kita sudah bisa
menguasainya. Sehingga langkah awal untuk menyingkap tabir kekuatan manusia
secara bertahap bisa dikuasi dengan pasti. Penjelasan dan manfaat lebih tentang
aplikasi merasakan keberadaan badan jasmani ini, akan saya ulas pada kekuatan
selanjutnya. Karena setiap metode atau cara tentu saja saling terhubung dengan
aplikasi lainnya. Sekian dulu dan semoga bermanfaat.
Maturnuwun…
Assalamualaikum gan
BalasHapusTadi ane baca post bagian menggali kekuatan diri sendiri.nah ane kurang mudeng bagian nikmati diri sendiri dan keberadaan sendiri.apa kita harus tiba2 merasakan senang atau sedih gitu gan?
saya mengerti sepenuhnya tentang tulisan ini, memang sejak lahir kita dilalaikan dgn eksistensi kita sendiri, hanya sibuk dgn dunia luar sehingga kita lupa dgn kemampuan luar biasa manusia, pengenalan eksistensi diri ini mungkin sebagai gerbang pembuka untuk memasuki potensi lainnya kita sebagai manusia yg luar biasa, mohon bimbingannya...
BalasHapus