Akarasa - Sulitnya mencari rejeki dengan cara
halal kadang membuat seseorang dibutakan mata batinnya, hingga harus
melakukan persekutuan dengan setan. Seperti yang akhir-akhir ini kita
saksikan di pemberitaan televise amupun media cetak, apakah itu dengan cara
merampok, mencuri dan menjambret, melakukan perbuatan korupsi untuk
mendapatkan uang dengan cara haram juga menjadi salah satu bagian dari
persekutuan. Perbuatan tercela tersebut dilakukan demi meraih satu tujuan yaitu
kebahagian duniawi.
Seperti ungkapan Jawa klasik, jaman edan. Perbuatan
tercela yang dilakukan oleh orang orang yang tersesat ini
sebenarnya terjadi atas dorongan setan yang mempengaruhi mata bathin
dan pikiran manusia. Sehingga tak lagi bisa membedakan mana yang baik dan
mana yang jahat. Kejahatan merampok, mencuri, korupsi dan kegiatan
yang memperkaya diri sendiri dengan menerjang tatanan
perundang undangan dan agama adalah sebuah persekutuan yang terjadi karena
ajakan sesat dari setan. Persekutuan dalam pola pikir.
Karena saya tidak suka membincang politik dan
carut marutnya, namun persekutuan yang
akan kita bicarakan ini tentulah hal yang berbeda. Berbeda dengan persekutuan
yang dilakukan dengan cara mencari pesugihan meski memiliki kesamaan memperkaya
diri sendiri. Tetapi persekutuan dengan pesugihan merupakan dosa
lahir dan bathin yang akan dialami oleh manusia setelah orang
tersebut mati. Selain merugikan orang lain dosa yang dilakukan
oleh pemilik pesugihan akan semakin bertambah berat karena menjadi
budak setan, sekaligus mengorbankan nyawa sanak saudaranya demi
tujuan untuk memperkaya diri sendiri.
Mereka yang menempuh cara
ini biasanya tak hanya lemah iman-nya, namun tak lagi mengganggap
bahwa Tuhan itu sebenarnya ada, mereka lebih memepercayai
setan dengan melakukan persekutuan ghaib atau yang lebih dikenal dengan
istilah perkawinan ghaib. Seluruh pesugihan yang dipuja oleh manusia
pada dasarnya harus mempersembahkan tumbal nyawa, hanya saja beberapa
pesugihan juga bisa mencari tumbal dengan caranya sendiri. Tetapi satu hal
yang harus dilakukan oleh pemujanya yaitu harus menyiapkan satu tumbal
nyawa dari orang terdekat yang sangat di sayangi pada saat awal
melakukan pemujaan pesugihan.
Beberapa pemujaan yang biasa di
pakai untuk pesugihan diantaranya adalah Buto Ijo, Kandang Bubrah,
Blorong, Kethek Ngipri (siluman kera), Buto Bajang dan Tuyul.
Seluruh pesugihan ini pada saat awal melakukan pemujaan harus
mempersembahkan tumbal nyawa, hanya saja jarak pelaksanaan pengorbanan nyawa
antara yang satu dengan yang lainya berbeda beda. Blorong, Buto Ijo,
Kandang Bubrah, Buto Bajang harus mempersembahkan tumbal nyawa saat
pertama kali melakukan persekutuan. Seperti halnya kita mengadakan itikad
kesepahaman yang harus pakai materai. Materainya itu ya manusia!
Berbeda dengan pesugihan Tuyul dan
Kethek Ngipri, pesugihan jenis ini akan memakan
korban nyawa orang yang
dikasihani pemujanya pada saat telah memiliki kekayaan yang
berlimpah. Selain memakan tumbal nyawa, pemilik pesugihan ini juga
akan di makan iman dan raganya oleh setan yang dipujanya.
Salah satunya adalah Tuyul, pemilik Tuyul harus menyusui bocah kecil
setiap hari, setiap saat sampai akhirnya tubuh pemilik Tuyul akan
mengering dan mati. Hal yang sama juga dialami pemilik pesugihan Kethek
Ngipri (siluman kera). Pemuja pesugihan ini harus bersedia melayani
nafsu birahi setan yang dipujanya sampai akhirnya si pemuja akan mati
karena intisari kekuatan raganya di hisap oleh siluman kera.
Segala persekutuan yang dilakukan dengan
setan pada akhirnya tetap harus mengorbankan nyawa, sekaligus
akan menjadi budak setan sepanjang masa sampai dengan hari
penghakiman umat manusia. Tak sedikit pemilik pesugihan mengorbankan nyawa orang
orang yang ada di sekitar mereka, dari mulai karyawannya
hingga saudara terdekat asalkan masih ada kaitan sedikit saja, mereka
bisa dijadikan tumbal pesugihan. Untuk itu kita harus mewaspadai kehidupan
seperti ini, banyak orang yang terlihat baik dan dermawan yang
sebenarnya mereka adalah pemilik pesugihan. Hati-hati yang saya maksud
bukan bearti kita harus suidzon. Saya yakin kerabat akarasa paham.
Kedermawanan dan kebaikan orang
orang seperti ini biasanya dipakai untuk menutup-nutupi pesugihan yang
dimilikinya. Berbagai cara bisa dilakukan untuk menanggulangi atau
menolak bala pesugihan agar pesugihan tak menjadikan orang
orang terdekat mereka menjadi tumbal. Cara ini diantaranya dengan memasang
Jimat/piranti atau tumbal tolak bala di dalam rumah. Jimat
anti Pesugihan ini diantaranya adalah, gelungan rambut, bambu kuning
dan sodo lanang, emas dan kayu cendana, serta jimat rajah kalacakra.
Gelungan rambut tak hanya dipakai sebagai
pelengkap merias bagi masyarakat Jawa pada saat mengenakan
pakaian tradisional kebaya, tetapi gelung rambut dalam ajaran ilmu
kejawen juga bisa di pakai sebagai senjata penolak Pesugihan Buto Ijo. Kegunaan
gelungan rambut sebenarnya telah dilakukan sejak dari jaman nenek
moyang dulu yang telah mengenal keberadaan siluman pesugihan Buto Ijo.
Penggunaan Gelung Rabut sebagai senjata
pelebur Buto Ijo sebenranya diambil berdasarkan sifat alam yang dimiliki
oleh manusia, rambut sebagai mahkota yang diberikan Tuhan kepada
manusia banyak memiliki manfaatnya, selain berfungsi
sebagai keindahan, aura yang terpancar keluar dari rambut konon
secara alami mampu dipakai untuk melenyapkan mahkluk jahat.
Penyatuan ribuan helai rambut semakin menguatkan daya kekuatan alam
pada saat di pakai sebagai senjata untuk menangkal Buto ijo.
Diperlukan satu keberanian khusus
saat seseorang mempersenjatai diri dengan gelung rambut ketika hendak
melenyapkan Buto Ijo, karena mereka yang membawa cemeti gelungan
rambut secara harafiah juga akan mampu melihat sosok siluman Buto Ijo
yang sesungguhnya. Oleh kerena itu jimat gelung rambut biasanya hanya
dipakai di kalangan spiritual sebagai senjata pamungkas pengusir Buto
Ijo.
Bambu Kuning dan Sodo Lanang Jimat ini
biasanya dipakai sebagai salah satu sarana untuk menolak Tuyul,
bambu kuning dan sodo lanang (lidi yang berasal dari daun aren)
dipasang di samping pintu depan rumah, agar Tuyul yang hendak menyatroni rumah
saat melihat kedua benda tersebut akan mengurungkan niatnya.
Sodo lanang sebenarnya merupakan salah
satu senjata yang bisa di pakai untuk memukul mahkluk gaib, oleh
karena itu sodo lanang menjadi senjata yang menakutkan bagi
pesugihan Tuyul. Sedangkan bambu kuning oleh orang tua jaman dulu
seringkali dipakai sebagai sarana penolak bala, tuah alam yang ada di
dalam bambu kuning dipercaya mampu meleburkan segala kekuatan jahat ilmu
hitam.
Tak jarang kekuatan bambu kuning juga sering dipakai
untuk menghilangkan kedigdayaan seseorang yang memiliki ilmu kebal.
Meski dianggap hanya sebatas benda yang berasal dari tumbuh tumbuhan,
namun sebenarnya memiliki khasiat daya kekuatan untuk tolak bala.
Emas dan kayu cendana biasanya di pakai sebagai salah satu cara untuk memagari rumah
dari serangan ghaib maupun terjangan siluman dan pesugihan. Selain
berfungsi sebagai peredam panas, emas yang di tanam di atas kuda kuda
rumah dengan cara dipantek (diganjal) kayu cendana banyak memiliki fungsi
lain selain sebagai penolak bala.
Cara seperti ini telah dilakukan
para leluhur sejak zaman dahulu kala, tak hanya rumah dengan
arsitektur Joglo yang sering menggunakan cara tolak bala seperti
ini, bahkan bangunan karaton sekalipun hampir seluruh tiang penyangga soko
guru dan penuwun (kuda kuda kayu) di pasangi emas dengan cara di
panthek menggunakan kayu cendana. Pemasangan tumbal seperti ini akan membuat
rumah Jawa dengan ciri khas Joglo terasa sejuk, dingin dan nyaman pada
saat orang memasukinya.
Rajah, guratan mantera yang ditulis dengan
kekuatan bathin juga bisa dipakai sebagai salah satu cara untuk
menangkal mahkluk ghaib yang hendak berbuat jahat kepada seseorang,
tak terkecuali para pesugihan. Salah satu guratan rajah dalam
ilmu kejawen kuno yang memiliki kekuatan ghaib sangat kuat adalah
Rajah Kalacakra, guratan mantera yang ditulis dengan aksara
Jawa walik ini konon berasal dari para dewa yang berfungsi sebagai cara
untuk membalikan niat jahat. Tak terasa tulisan ini panjang juga dan harapan
saya semoga tulisan ini menambah wawasan buat kerabat akarasa sekalian.
Maturnuwun…
Begini Tips Merawat Batu Akik yang Bener >> TIPS MERAWAT BATU AKIK
BalasHapusJangan Buru2 Beli Batu Akik Sebelum Baca Tips Ini >> TIPS MEMILIH BATU AKIK