Akarasa
– Bermula dari obrolan dengan keluarga kolega saya beberapa hari yang lalu saya
dapat falsafah ini, Mendem Jero Mikul Duwur. Saya yakin kerabat akarasa tidak
asing dengan kalaimat pedek yang saya sebut barusan. Iya, Mendem Jero Mikul
Duwur yang bisa diartikan bahwa semua penderitaan, hinaan, usaha /ikhtiar dan
sebagainya tidak pernah diceritakan / dinilai / dihitung-hitung kepada orang
lain (mendem jero) dan berupaya mengangkat kehidupan keluarga, orang lain,
bangsa, rakyat, umat manusia untuk bisa mentas / terangkat dalam kehidupan
dunia dan akhirat (mikul duwur).
Hanya
Ngabekti yang bisa mengangkat orang tuanya / leluhurnya sendiri di surga dengan
amal perbuatan yang baik / cinta kasih terhadap orang lain. adapun ciri-ciri
dari Anak Ngabekti adalah dia harus bisa atau sudah pernah mengorbankan
kepentingan hidupnya untuk menolong orang lain, dan dia tidak pernah
menceritakan kepada siapapun dan juga tidak perna mengungkit. Para Leluhur itu
tidak ada permintaan apa-apa selain mengharapkan agar anak cucunya yang masih
hidup dapat melaksanakan amal perbuatan, cinta kasih, dan ber-budi luhur selama
di dunia agar nantinya Beliau juga bisa naik peringkat.
Tasawuf
Hidup adalah melakukan tapa tetapi tidak menyendiri (tidak perlu masuk hutan
atau goa) dimana manusia di dalam melakukannya tidak meninggalkan kodrat
manusianya untuk mencari nafkah, tetap melakukan aktifitas pekerjaannya secara
normal. Tidak terlihat secara fisik bahwa ia sedang menjalankan tapa, yang
membedakan adalah amal dan perbuatannya yaitu dengan membawakan cinta kasih
sehingga nafsu dirinya bisa dikuasai.
Jika
seseorang melakukan Tasauf Kehidupan secara benar maka ia sudah memasuki Ilmu
Suhud dan ini terlihat dari amal perbuatannya. Tetapi di dalam kehidupan
bermasyarakat orang seperti ini seingkali mendapat celaan karena hampir tidak
pernah terlihat menjalankan kewajiban agamanya, misalnya Shalat karena bagi dia
yang terpenting adalah melakukan cinta kasih dan menguasai nafsu dirinya.
Shalat
sendiri bertujuan agar orang tidak sempat berbuat negatif dan selalu ingat
kepada Allah dengan cara membuat waktu antar shalat sempit / pendek selang
waktu-nya.
Jadi
sebenarnya tujuan Shalat sama dengan tujuan Tasauf Kehidupan yaitu selalu
berfikiran dan berbuat yang positif. Orang yang melakukan Tasauf Kehidupan akan
membawakan cinta kasih dan menguasai nafsu dirinya, ini berarti ia selalu
berfikiran positif dan dengan amal perbu-atannya ia menjadi berharga di mata
Allah. Salah satu tasawuf hidup adalah Tapaning Ngahurip.
Tapaning
Ngahurip merupakan langkah awal untuk dapat menggerakkan daya-daya yang ada
pada manusia bagi kebaikan.
Perincian
Tapaning Ngahurip / Bertapanya orang hidup / Tasawuf Hidup termasuk zakat yang
harus dilaksanakan :
Tapaning Badan Rogo
Zakatnya
:
- Anorogo : Memelihara dan menjaga dirinya agar selalu simpatik dimanapun berada, di depan siapapun dan selalu membawakan sikap kepribadian yang ramah kepada semua orang.
- Ulah Pedamelan Sae : Melaksanakan pekerjaan dengan baik dan jujur, mengerjakan segala sesuatu dengan sebaik mungkin dan mengupayakan supaya hasilnya membawa kebaikan bagi banyak orang.
Tapaning Manah Lan Budi
Zakatnya
:
- Nrimo : Bisa menerima segala cobaan dan nikmat Allah dalam keadaan apapun dengan tidak mengeluh atau menyesali suatu keadaan dirinya. Dalam peristiwa menyenangkan atau dalam kondisi sulit selalu mengingat dan bersyukur atas apa yang diberikan Allah.
- Sabar Lan Binangun / Sabar Ing Coba Lan Bilahi:
- Bersabar menerima cobaan dan musibah yaitu dalam menghadapi setiap peristiwa kehidupan selalu mengambil makna yang positif, sehingga suatu kesedihan / kesusahan bukanlah hal yang harus selalu disesali secara berlebihan atau menjadi putus asa.
Tapaning Nafsu
Zakatnya
:
- Ikhlas : Memiliki hati yang ikhlas di dalam setiap amal perbuatannya.
- Semboyannya : Do It And Forget It (Berbuat kebaikan /beramal dan tidak mengingat-ingat / tidak pamrih).
- Ngapunten Dateng Kalepatan :
- Harus bisa jadi pemaaf terhadap kesalahan orang lain karena Tuhan itu maha pengampun. Minta maaf kepada orang tua.
Tapaning Nyowo
Zakatnya
:
- Tememen : Pegang teguh amanah, selalu tertib, disiplin dan memperlihatkan sikap sungguh-sungguh.
- Ora Dahweni Munosiko : Tidak membicarakan orang lain dan tidak diperbolehkan menyakiti/menyiksa batin/badan, baik dirinya sendiri dan terlebih lagi orang lain.
Tapaning Rakhsa. --> Roso Sejati
Zakatnya
:
- Anelongso : Selalu merindukan kedekatan kepada Allah dengan trenyuh.
- Meneng:Tidak menanggapi / memberikan komentar atas segala persoalan / pernyata-an / perkataan orang lain dengan emosi.
- Ambek Utomo : Lebih dulu mementingkan kepentingan orang lain daripada kepentingan dirinya sendiri. Maturnuwun…
0 on: "Mikul Duwur Mendem Jero dalam Tasawuf kehidupan"