Akarasa – Asslamu’alaikum
kerabat akarasa. Seperti pada tajug di atas, saya yakin setiap kita mendambakan
hidup tentram. Membincang tentang tentram dan damai saya rasa berkait erat
dengan bahagia. Bahagia sendiri dari mayoritas persepsi berkait erat dengan
materi. Dan tentu saja uang. Pertanyaan paling mendasar, apakah selalu
demikian?
Uang memang bisa membantu
mempermudah hidup, tapi bagaimana kebahagiaan tercipta tergantung pada
bagaimana kita menyikapi hidup. seperti halnya ungkapan “kita bsa membeli kasur
nyaman tapi tidak bisa membeli tidur nyenyak”. Ya begitulah, kadang yang sederhana menjadi rumit.
Kehidupan tidak memberikan apa-apa kecuali kepada mereka yang cukup kuat
menjalaninya. Pada kesempatan kali ini sengaja saya mengutip dari falsafah
hidup orang Jawa yang diyakini jika menjalani laku kehidupan yang diajarkan
para Leluhur ini bisa menggapai hidup tentram. Monggo..
1. URIP IKU URUP
yang artinya adalah Hidup itu menyala, hidup itu hendaknya memberi
manfaat bagi orang lain sekitar kita.
2. MEMAYU HAYUNING
BAWONO, AMBRASTA DUR ANGKORO yang artinya Harus mengusahakan keselamatan,
kebahagiaan dan kesejahteraan serta memberantas sifatangkara murka,
serakah, dan tamak
3. SURADIRA
JAYANINGRAT, LEBUR DENING PANGASTUTI yang artinya adalah Segala sifat picik, angkara
murka hanya bisa dikalahkan dengan sifat bijak, lembut hati, dan sabar.
4. NGLURUK TANPO
BOLO, MENANG TANPO NGASOKE, SEKTI TANPO AJI AJI, SUGIH TANPO BONDHO yang
artinya Berjuang tanpa perlu membawa massa, mnang tanpa merendahkan /
mempermalukan, berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan / kekuatan / kekayaan /
keturunan, Kaya tanpa didasari hal-hal yang bersifat meteri.
5. DATAN SIRIK
LAMUN KETAMAN, DATAN SUSAH LAMUN KELANGAN yang artinya Jangan gampang sakit
hati manakala musibah menimpa diri sendiri, jangan bersedih / susah manakala
kita kehilangan barang atau kedudukan yang pernah kita miliki.
6. OJO KETUNGKUL
MARANG KELUNGGUHAN, KADONYAN, LAN KEMAREMAN yang artinya Jangan terkungkung
dengan kedudukan, keduniawian atau kesenangan belaka.
7. OJO GUMUNAN, OJO
GETUNAN, OJO KAGETAN, OJO ALEMAN LAN OJO GELEMAN yang artinya Jangan mudah
terheran-heran, jangan mudah menyesal, jangan mudah kagetan, jangan kolokan /
manja, jangan mau sesuatu yang bukan hakmu.
8. OJO KUMINTER
MUNDAK KEBLINGER, OJO CIDRO MUNDAK CILOKO yang artinya Jangan merasa pandai
agar kalian tidak salah arah dan jangan suka berbuat curang agar tidak celaka
pada diri sendiri.
9. OJO MILIK BARANG
KANG MELOK LAN OJO MANGRO MUNDAK KENDHO yang artinya Jangantergiur pada
barang-barang atau hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah dan glamour dan
jangan berfikir gamang atau ragu-ragu agar tidak kendor niatan atau semangat.
10. OJO ADIGANG, ADIGUNG,
ADIGUNO yang artinya Jangan merasa berkuasa, sok besar, sok kaya, sok sakti
atau sok pintar.
11. SOPO WERUH ING PANUJU SASAT
SUGIH PAGER WESI yang artinya dalam kehidupan siapa yang punya cita-cita luhur
jalannya seakan tertuntun.
Sepiro duwurmu ngudi kaweruh, sepiro akehe guru ngajimu tembe mburine
mung arep ketemu marang sejatine awake dewe ( tak perduli seberapa tinggi orang
itu menuntut ilmu, tidak perduli seberapa banyak kamu berguru agama semua
kebali lagi pada dirimu sendiri). Sekian dulu semoga ada manfaatnya. Wassalam.
Maturnuwun…..
Tlatah Mataram 211015
0 on: "Resep Hidup Tenteram"