Akan
ada orang yang benar-benar kita hormati. Kedatangannya bukanlah sebuah
tiba-tiba yang membuat kita gelagapan. Ia dibawa ke hadapan kita atas rencana
Tuhan yang tertata dengan rapi dan manis. Dibungkus oleh lapis-lapis doa dan
harapan yang kita dengungkan tiap malam. Lengkap dengan pita merah muda jelmaan
‘Aamiin’ panjang nan khusyuk yang kita ucapkan di akhir bait-bait. Ia yang kita
tunggu-tunggu akhirnya akan datang juga.
Akan
ada orang yang begitu kita kagumi. Yang membuat kita berhenti menjadi manusia
yang hobi membanding-bandingkan. Kelebihan dan kekurangannya adalah perpaduan
yang selama ini kita terima tanpa paksa. Iya. Kita akan menerima dia apa adanya.
Akan
ada orang yang membuat kita rela menekan setiap ego. Merubahnya menjadi
sebentuk pelukan peluluh marah ketika dia lelah, lantas mengacuhkan kita.
Kita, akan dengan sabar menjadi bahu, menjadi rumah, menjadi apa saja.
Akan
ada orang yang hanya dengan menunggunya pulang saja membuatmu berdebar-debar.
Cemas terjadi sesuatu yang tidak-tidak. Tak sabar, melirik jam dinding
berkali-kali. Ia yang kita tunggu, “terjadi sesuatu kah?” pikir kita.
.Kemudian,
di hari yang lain, akan ada orang yang membuat kita menjadi apa adanya pula.
Kita tak perlu berpura-pura. Penerimaannya membuat kita bangga menjadi diri
sendiri dan berterimakasih penuh kepada Tuhan telah dilahirkan dalam keadaan
yang seperti ini.
Suatu
hari, akan ada orang yang “Kenapa?”nya kita tunggu-tunggu. Satu kata yang
menandakan kepedulian itu akan menjadi pembuka perbincangan panjang. Segala
gundah gulana akan tumpah ruah kepadanya. Lalu, ia akan dengan sabar membimbing
untuk menjadi bijaksana. Akan ada yang seperti itu.
Penjaga
Rasa. Kenapa bersedih? Sendirimu saat ini bukanlah perkara besar. Akan ada yang
berusaha menjadi luar biasa untuk meluarbiasakan kehidupan kalian nantinya.
Akan
ada waktunya, dua benda yang seimbang, bertemu di tengah-tengah. Akan ada
waktunya.
Ngayogyokarto
Hadiningrat 23012016
0 on: "Akan Ada Saatnya"