Akarasa
– Selamat siang kerabat akarasa. Pada kesempatan berbagi kali ini sebenarnya
untuk menjawab pertanyaan Sdr. Yohan melalui email yang menanyakan tentang
konsepsi dan keadaan alam gaib dan tingkatan-tingkatannya. Namun sebelumnya,
saya akan membahas sedikit secara umum tentang alam gaib itu sendiri. Membahas
alam ghaib, seperti sedang membahas kejadian suatu malam yang gelap gulita,
sehingga tidak ada setitik cahayapun sebagai penuntun.
Akan tetapi pada saat
gelap gulita menurut pandangan mata manusia, bukan berarti saat malam gelap
gulita itu tidak ada apa-apa disekeliling kita. Hanya karena keterbatasan
kemampuan indra mata manusia, maka kemampuan bathinniah (indra keenam)
dimandulkan. Padahal setiap manusia telah beri atau dianugrahi indra keenam dari Tuhan, hanya saja tidak
setiap manusia faham cara memanfaatkannya.
Memang
untuk memasuki kawasan supranatural sangat diperlukan kemampuan bathiniah
(indra keenam), namun pembahasan tentang indra keenam akan saya kupas tuntas
pada kesempatan lain. Pembahasan kali ini akan lebih bersifat rasio karena
meskipun metafisik bukan berarti tidak rasio, justru pengetahuan yang saya coba
bagikan kali ini semoga saja bisa mendekati masuk akal.
Alam
nyata dan alam ghaib seperti dua sisi mata uang logam, dimana sisi yang satu
dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. Apabila kita ingin memandang sisi yang
satu maka sisi yang lain tidak akan terlihat, begitu sebaliknya. Keberadaan
alam ghaib merupakan bentuk keseimbangan atau sebagai pasangan dari alam nyata.
Jadi justru hanya orang yang rasionya dangkal yang menolak keberadaaan alam
ghaib karena jika alam ghaib tidak ada, lalu apa lawan dari alam nyata?
Bukankah segala yang ada di alam semesta ini serba berpasangan?
Baik,
alam ghaib yang akan saya bahas lebih banyak kepada alam jin, karena ada juga
alam ghaib yang merupakan alam malakut (alam malaikat). Alam malaikat memiliki
ciri yang sangat jelas dimana ada kesenangan (surga) dan ada siksaan (neraka).
Dimana manusia dan jin akan sampai kepada alam dimana para malaikat Tuhan
menjadi eksekutor.
Sebagai
contoh karakter berlawanannya antara alam nyata dan alam ghaib adalah:
1. Siang hari di alam nyata merupakan malam
hari di alam ghaib atau sebaliknya, malam hari di alam nyata maka di alam ghaib
sedang mengalami siang hari, sebagai teori pembuktian:
a. Setiap dosa-dosa besar seperti
perzinahan, pencurian, perjudian, pembunuhan dan mabuk-mabukan paling banyak
terjadi pada malam hari di alam nyata, sebab para penghuni alam ghaib yang
merupakan keturunan iblis lebih leluasa bergerak pada situasi malam hari di
dunia nyata yang sebenarnya bagi mereka di alam ghaib situasinya sedang
terang-benderang. Tuhan menjanjikan pahala kebaikan yang berlipat ganda bagi
manusia yang sudi bangun dimalam hari untuk menyembahnya. Secara rasio, tentu
hanya manusia yang teguh imannya kepada Tuhan yang sanggup melakukan ibadah
ditengah malam, dimana para syetan pengganggu pada berkeliaran meniup-niup
manusia agar tidur lelap.
b. Mimpi merupakan pengalaman manusia di
alam ghaib. Menurut pengalaman orang tua-tua bahwa apabila seseorang bermimpi
mengadakan pesta pora atau bergembira-ria dialam mimpi maka tafsirnya menjadi
sebaliknya, bahwa di alam nyata orang tersebut akan mendapat musibah
menyedihkan.
c. Apabila anda memiliki uang sebesar Rp.
10.000,- (sepuluh ribu rupiah), kemudian datang seorang fakir meminta sedekah
dari anda untuk membeli makanan sebab ia kelaparan. Lalu Anda menyerahkan
sebagian uang Anda atau sekitar Rp. 5.000,- (limaribu rupiah), berapa yang
tersisa uang Anda sekarang? Tentu tersisa Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah). Di
alam nyata tentu Anda merasa uang Anda telah berkurang. Padahal sebaliknya di
alam ghaib (akhirat) justru atas ketulusan Anda yang telah menolong orang yang
sedang kelaparan tadi, Tuhan telah menjanjikan bahwa sedekah Anda akan diganti
dengan belipat ganda, mungkin 10 kali lipat, 100 kali atau bias juga ribuan
kali lipat.
d. Manusia yang berbuat kebaikan bagi para
syetan (makhluk ghaib) merupakan perbuatan jelek, akan tetapi manusia yang berbuat
kejahatan bagi syetan mereka diacungi jempol atau dianggap sebagai perbuatan
baik.
e. Bentuk syetan yang menyeramkan atau asing
menurut pandangan manusia sebenarnya itu merupakan bentuk aslinya alias bentuk
yang jujur. Akan tetapi jika seseorang pernah punya pengalaman telah didatangi
makhluk ghaib yang menyerupai kiyai, bersorban dan bercahaya justru itu bentuk
penipuan yang nyata dari syetan yang paling jahat.
f. Keindahan panorama di alam nyata
apabila segala sesuatunya terlihat asri, harum, terang, bersih dan warna-warni.
Sedangkan keindahan bagi penghuni alam ghaib atau alam jin berupa WC yang bau,
goa yang gelap, rumah kosong yang berdebu, pohon besar yang tidak terurus dan
terminal yang selalu bising dan rIbut.
Pengetahuan
tentang keterbalikan antara alam nyata dengan alam ghaib menjadi sangat penting
apabila kerabat akarasa akan memulai mempelajari atau ingin menimba ilmu
supranatural. Karena telah banyak orang menjadi gila setelah ia mempelajari
ilmu ghaib. Bagaimana tidak? Setelah melakukan wirid yang jumlahnya ribuan kali
dan ada juga yang memasang sesajen dengan harapan mendapat berkah dari Tuhan
agar memiliki kesaktian namun justru yang datang malah golongan jin jahat
(syetan).
Kedatangan
jin jahat dapat berupa seorang yang kelihatan sholeh, memegang tasbih, berbaju
putih dan bercahaya. Bahkan seringkali menawarkan benda berupa keris, cincin,
ikat pinggang, pecut (cemeti) dan lain-lain. Jika kerabat akarasa faham dengan
sifat-sifat alam ghaib tentu panjenengan akan menolak apapun yang diberikannya,
karena barang apapun itu pasti yang terjelek dan berbahaya bagi keimanan
panjenengan. Justru apa saja yang disembunyikan para syetan itulah yang
terbaik.
Demikian
sekilas pengetahuan ini saya bagikan semoga bermanfaat dan menambah wawasan
buat kita sekalian. Selanjutnya secara bertahap akan saya sarikan karakteristik
dan fotografi melalui aksara tentang
alam-alam gaib dan penghuninya. Matur nuwun
Yogyakarta,
070918
0 on: "Alam Gaib Dalam Logika Berpikir"