Akarasa
– Santet. Tentu kerabat akarasa tidak asing dengan kata pembuka tulisan ini.
Merujuk dari kata tersebut, Santet bisa diartikan berupa Sayatan atau menyatat
bagian tubuh dalam (jerohan) dengan sebuah keilmuan tertentu. Memang banyak
anggapan jika santet itu adalah masa lalu. Hanya ada pada masa lampau. Tapi anggapan
ini salah. Santet ada hingga sekarang ini.
Seperti
yang sering saya tulis di akarasa ini, secara umum dan yang sudah saya
narasikan di pembuka tulisan ini. Pada dasarnya Ilmu Santet adalah ilmu yang mempelajari
bagaimana memasukkan benda atau sesuatu ke tubuh orang lain dengan tujuan
menyakiti. Benda tersebut bisa saja misalnya sebuah paku, jarum, beling atau
seekor binatang berbisa yang dikirim secara gaib untuk dimasukkan ke tubuh
seseorang dengan tujuan menyakiti orang tersebut.
Dunia
selalu bergerak, pun halnya manusia dengan generasinya masing-masing. Apa yang
terjadi pada saat ini, dengan kemajuan tekhnologi dan berkembangnya ilmu
pengetahuan manusia semua tidak terlepas pada apa yang telah diajarkan generasi
sebelumnya. Kita hanya mengembangkan sesuai jaman dan generasinya, saat ini. Pun
halnya santet atau ilmu-ilmu yang tidak bisa dijelaskan secara kongkrit dengan
logika dan rasionalitas. Seperti halnya santet yang dulu identik dengan sayatan
dalam organ tubuh bagian dalam dengan memasukkan benda-benda tajam bahkan
binatang berbisa. Tapi sekarang sudah tidk lagi demikian. Santet berevolusi sesuai
dengan perkembangan jaman.
Seperi
yang sudah narasikan pada paragraaf di atas, walaupun proses santet yang gaib
ini sulit dimengerti secara ilmu pengetahuan, tapi secara logis santet dapat
dimengerti sebagai proses dematerialisasi. Pada saat santet akan dikirim,
benda-benda seperti paku, jarum, beling, ataupun binatang berbisa ini diubah
dari materi menjadi energi negatif. Nah, evolusi yang saya maksud di atas,
santet sekarang lebih mencengangkan lagi di banding dengan memasukkan benda-benda
tajam seperti di atas. Santet sekarang lebih mempengaruhi calon korbannya untuk
melakukan tindakan konyol. Mempengaruhi pikiran calon korbannya untuk melalukan
bunuh diri atau tindakan konyol lainnya.
Saya
ambil contoh salah satu jenis santet di jaman sekarang, Santet Margopati,
merujuk dari namanya santet jenis ini adalah menargetkan calon korbannya
kecelakaan di jalan. Praktik atau cara menyerangnya dengan mempengaruhi pikiran
bawah sadar calon korbannya untuk melakukan hal-hal yang bodoh. Cara ini lazim
dipakai karena lebih aman bagi pelakunya karena secara umum dalam pandangan itu
adalah kecelakaan murni. Secara prinsip, cara kerja santet model terkinian
tetaplah mengacu pada ilmu yang diwariskan masa lalu. Hanya memang ada
modifikasi menyesuaikan pada adab dan perkembangan jaman sekarang ini. untuk
lebih lengkap mengulas tentang santet klik DISINI
Baik,
sekedar untuk menambahkan wawasan buat kerabat akarasa sekalian. berikut ini sedikit
saya ulas dan bagikan beragam jenis santet yang pernah (masih) ada
ditengah-tengah kita. Tapi sebelum saya melanjutkan tulisan ini, dan mempersingkat
tulisan. Secara umum, sebelum si pelaku (sebagian besar dilakukan melalui
perantara, atau dukun santet) melakukan penyerangan yang di butuhkan si pelaku
adalah media perantara untuk menguatkan sugestinya. Bisa berupa nama calon
korban, foto, nama ibu, neptu atau weton, alamat, barang, bekas makanan, atau
bagian tubuh calon korban (kuku, rambut, dll). Dengan berbagai media calon
koran itulah kemudian dilakukan pengiriman paket tidak mesra tersebut dengan
berbagai cara keilmuan hitam ini, bisa dengan cara :
Santet
Margopati : DISINI
- Santet
Santet
adalah salah satu induk dari berbagai jenis ilmu untuk menyakiti ini. bisa
dikatakan, santet adalah ilmu paling purba dalam khasanah ilmu untuk menyerang
sesama ini. Secara sepesifik media yang dikirimkan adalah benda-benda tajam,
bisa berupa paku, silet, pecahan beling, tapi secara umum adalah berbentuk
logam. Koran serangan santet umumnya hanya bersifat lokal atau bagian-bagian
tertentu saja. Umumnya cara kerja teluh ini melalui udara. Itulah ada pitutur
atau weling orang tua dulu, kita dianjurkan tidur di bawah atau lantai. Alasan logisnya,
karena cara kerja Santet ini melalui udara dan tidak bisa melawan magnetis
bumi. Sedangkan magnetis bumi semakin meningkat di antara pukul 11 malam sampai
jam 02 pagi. Pada jam-jam itulah paling efektif dan potensial santet itu
dikirimkan. Atau dalam bahasa lain, barang yang sejenis akan saling tolak
menolak jika merujuk pada hukum fisika. Untuk cara mengahindari serangan Santet
ini bisa kerabat akarasa baca DISINI
- Teluh
Teluh
dan Santet bisa dikatakan sama. Cuma media yang dikirimkannya saja berbeda. Teluh
sangat identik dengan media pengiriman unsur yang bernyawa atau lebih spesifiknya
adalah binatang. Sama seperti Santet, Teluh prinsip kerjanya adalah
dematerialisasi, yakni merubah suatu bentuk. Ciri-ciri korban serangan Teluh
biasanya dapat dilihat dengan kasat mata, ciri-cirinya sebagai berikut :
- Terlihat cahaya (umumnya seperti api atau cahaya berwarna merah) melesat dan masuk kerumah target.
- Di rumah korban serangan ini biasanya pada malam hari sering terdengar suara benda jatuh tanpa rupa. Di atap rumah seringkali terdengar seperti suara pasir yang dilempar.
- Jika terkena korban dibagian tubuhnya terlihat membenjol yang dapat berpindah pindah tempat, saat dikeluarkan umumnya wujud binatang seperti cacing, bambung (serangga pohon kelapa), urik-urik (serangga yang terdapat di kandang kambing), kelabang. Kalajengking, dll.
- Dan yang terakhir adalah tiba-tiba dirumah ada lintah atau bau busuk yang tidak jelas asalnya.
- Tenung
Tenung
adalah pengembangan dari santet dan teluh atau pemutahiran dua ilmu di atas. Cara
kerjanya secara umu sama, namun penerapan ilmu Tenung ini lebih gila, baik
secara media pengirimannya atau pun jasa pengirimannya. Tenung, bisa atau dapat
mengirimkan barang, misalnya, gir sepeda, sendok, bahkan binatang sekalipun. Prinsip
dasar cara pengirimannya sama, seperti Santet dan Teluh. Namun jasa
pengirimannya itulah yang berbeda, jika Santet dan Teluh hanya melalui jasa
udara. Tenung bisa menyusup dalam tanah. Tenung inilah yang mematahkan teori
menangkal santet atau ilmu hitam dengan hukum fisika C Coloumb. Ciri-cirinya
serangan Tenung adalah :
- Biasanya tanpa sebab atau tiba-tiba benda-benda di rumah korban berjatuhan. Misalnya gelas atau piring di rak atau meja makan berjatuhan. Gejala ini karena mengguakan media beling dan perpaduan lainnya. Karena unsur benda yang terkirim etrsebut telah berubah wujud dan pancaran energi asalnya mengikat benda sesamanya, itulah yang mengakibatkan fenomena atau ciri di atas.
- Lantai keramik di rumah korban, lantai bawah (kalau rumah bertingkat) pecah atau terangkat ke atas membebtuk suatu pola. Umumnya zig-zag secara teratur dan berurutan.
Itulah sedikit gambaran yang secara umum dialami oleh korban akibat serangan ilmu hitam tersebut. Semakin mendekat pada Pencipta itulah piranti paling ampuh untuk menghindar dari ganasnya ilmu laknat ini. dan seampuh-ampuhnya ilmu adalah berbuat baik bagi sesama.
Sekian
dulu tulisan sederhana ini, saya yakin ada banyak kekurangan disana-sini dalam
tulisan ini. baik cara penyampaian maupun kosa-kata dalam kalimatnya. Semoga tulisan
yang tidak seberapa ini menambah wawasan buat kita sekalian. akhir kata, jika
tulisan ini ada manfaat, saya admin sekaligus penulis di wahana ini sangat
berterima kasih sekali jika panjenengan share. Kritik dan satan kerabat akarasa
sangat saya tunggu di komentar untuk menjalin silaturahim. Nuwun.
0 on: "Fenomena Santet Ditengah Peradaban Modern"