Akarasa – Selamat datang
kerabat akarasa. Bukan bermaksud untuk mengkotak – kotakan gender, dalam urusan
pekerjaan, pria dan wanita memiliki cara pandang tak sama. Umumnya, pria lebih
suka to the point atau sakleg saat menyelesaikan pekerjaan.
Tak berbeda jauh dengan
urusan pekerjaan, dalam urusan ranjang pria juga lebih suka melakukan seks
langsung tepat sasaran. Bicara tentang seks, bagi kaum Adam jika dimisalkan,
seks itu serupa makanan. Artinya, bisa dimakan kapan saja, di mana saja, dan
tentu saja pada setiap kesempatan!
Sayangnya, untuk
melakukan pada setiap kesempatan itu harus ada satu hal penting yang menjadi
modal utama seorang pria. Apa itu? Kejantanan.
Sudah tidak menjadi rahasia
lagi bagi para kaum Adam yang selalu ingin menunjukkan keperkasaannya di atas
ranjang. Bisa jatuh bukan harga diri saat di bilang loyo? Sayangnya di sini,
keperkasaan tidak terjadi secara alamiah. Lantas apa solusinya?
Walah banyak, cukup
datang ke toko – toko penyedia obat penunjang kejantanan pria yang harganya
mulai ribuan sampai ratuasan ribu. Tentu saja hal ini tidak menjadi masalah
bagi yang berkantong tebal, dan satu hal yang tak kalah penting lagi ada harga
mahal dari efek obat – obat tersebut yang bisa saja malah meninabobokkan si ‘adik’
kesayangan itu sendiri.
Jika kerabat akarasa
tidak sesuai dengan solusi yang saya bagikan di atas, berikut ini masih lagi
dan tidak ada salahnya kita mencobanya. Sebelum jenis obat keperkasaan menjamur
seperi sekarang, nenek moyang kita telah melakukan olah batin untuk hal yang satu
ini. Maka tidak mengherankan ketika pada zamannya, seorang raja memiliki lebih
dari satu istri dan hidup bahagia serta perkasa hingga akhir hayatnya.
Baik kita langsung saja
membahasnya. Olah batin untuk menunjang kejantanan warisan nenek moyang kita
terdahulu ini namanya Ajian Alugoro dan Ajian Pengiket Sukmo. Ajian Alugoro
sangat bermanfaat untuk urusan seks. Sedangkan Ajian Pengiket Sukmo amat
berguna untuk mengikat kesetiaan isteri agar dia tetap setia dan tidak berniat
untuk memiliki PIL.
Hebatnya, jika Ajian
Alugoro ini dibaca sebelum melakukan hubungan seksual, maka (konon) penis akan
menguat bahkan membesar sebagaimana yang dikehendaki. Dengan kata lain, bagi
yang sudah menguasainya, dijamin tidak akan pernah loyo walau tubuh sudah
dimakan oleh usia.
Adapun laku ritualnya,
adalah:
Melakukan puasa sunnah
selama lima hari, dimulai pada hari Selasa atau hari Kamis dengan niat untuk
mendapatkan ridho Allah agar dapat menguasai Ajian Alugoro. Selama puasa, hanya
boleh menyantap makanan kering yang tidak berkuah.
Puasa dijalankan tanpa
putus. Dan usai mendirikan shalat Maghrib dan Subuh, ajian dibaca sebanyak
empat puluh empat kali. Dan pada tengah malam, dirikan shalat hajat atau shalat
tahajud guna mendapatkan ridho Allah agar bisa menguasai ilmu ini. Mantra cukup
dibaca tiga kali saja.
Mantra yang harus
dilafadzkan, adalah:
Bismillahirrahmannirrahim.
Bayu
mulur, bayuku si sabdo geni,
Bayuku
si sabdo joyo,
E
... gedene sak lengenku,
Ramuh
siro tangio.
Setelah puasa selesai,
buatlah upacara syukuran berupa nasi tumpeng dan ingkung ayam untuk dimakan
bersama keluarga.
Pada saat hendak
senggama, baca Shalawat Nabi tiga kali dan mantra cukup sekali, lalu, tiupkan
pada penis. Dan ajian ini akan semakin menyatu bila seusai shalat Maghrib dan
Subuh dibaca masing-masing tiga kali dalam satu tarukan nafas.
Sementara, ritual Ajian
Pengiket Sukmo adalah sebagai berikut:
Lakukan puasa sunnah
selama tiga hari, yang dimulai pada hari Selasa atau hari Kamis dengan niat
untuk mendapatkan ridho Allah agar dapat menguasai Ajian Pengiket Sukma.
Puasa dijalankankan
tanpa putus. Usai mendirikan shalat Maghrib dan Subuh, ajian ini dibaca tiga
puluh tiga kali. Dan pada tengah malam, dirikanlah shalat hajat atau tahajud
guna memohon ridho Allah agar bisa menguasai ilmu ini dengan sebaik-baiknya.
Adapun mantra Ajian
Pengiket Sukmo, adalah:
Bismillahirrahmannirrahim.
Idzkola
Yusufi li aabadi inii,
Ro'aitu
ahada asyara,
Kaukabau
wasy syamsa wa ummi ...,
Ro'aituhum
lisaajidin.
Seusai puasa, buatlah
acara syukuran berupa nasi tumpeng dan ingkung seekor ayam untuk dimakan
bersama keluarga.
Seyogyanya, ajian ini
dibaca setelah ajian di atas diucapkan. Dan untuk menggunakan ajian ini cukup
membaca shalawat nabi tiga kali dan manteranya sekali. Kemudian tiupkan pada
penis. Ajian ini akan menyatu bila selalu dibaca tiap hari seusai mendirikan
shalat Maghrib dan Subuh sebanyak tiga kali dalam satu tarikan nafas. Demikian
dua ajian yang merupakan sepaket atau satukesatuan tak terpisahkan untuk
kelanggengan hidup berumah tangga. Akhir kata sekian dulu dan semoga ada
manfaatnya. Wassalam. Nuwun.
assalamualaikum mbah, saya rianto dari riau ingin bertanya tentang limpo alikoro yang pernah di ucapkan presiden pertama kita saat retorika ganyang malasya, saya bertanya dan brosing belum dpt makna yg di maksud bapak presiden, mohon pencerahannya mbah..
BalasHapusassalamualaikum mbah, saya rianto dari riau ingin bertanya tentang limpo alikoro yang pernah di ucapkan presiden pertama kita saat retorika ganyang malasya, saya bertanya dan brosing belum dpt makna yg di maksud bapak presiden, mohon pencerahannya mbah..
BalasHapusassalamualaikum mbah, saya rianto dari riau ingin bertanya tentang limpo alikoro yang pernah di ucapkan presiden pertama kita saat retorika ganyang malasya, saya bertanya dan brosing belum dpt makna yg di maksud bapak presiden, mohon pencerahannya mbah..
BalasHapusassalamualaikum mbah, saya rianto dari riau ingin bertanya tentang limpo alikoro yang pernah di ucapkan presiden pertama kita saat retorika ganyang malasya, saya bertanya dan brosing belum dpt makna yg di maksud bapak presiden, mohon pencerahannya mbah..
BalasHapusassalamualaikum mbah, saya rianto dari riau ingin bertanya tentang limpo alikoro yang pernah di ucapkan presiden pertama kita saat retorika ganyang malasya, saya bertanya dan brosing belum dpt makna yg di maksud bapak presiden, mohon pencerahannya mbah..
BalasHapusassalamualaikum mbah, saya rianto dari riau ingin bertanya tentang limpo alikoro yang pernah di ucapkan presiden pertama kita saat retorika ganyang malasya, saya bertanya dan brosing belum dpt makna yg di maksud bapak presiden, mohon pencerahannya mbah..
BalasHapus