Akarasa – Selamat datang
kerabat akarasa. Goa Langse dalam catatan saya setidaknya ada 3 tempat. Yang pertama
adalah Goa Langse di Surowiti, Panceng, Gresik, Jawa Timur. Sedangkan Goa
Langse selanjutnya adalah di Rahtawu, Kec. Gebog, Kudus, Jawa Tengah. Selanjutnya
adalah Goa Langseh yang berada di Giricahyo, Purwosari, Gunung Kidul,
Yogyakarta.
Dari ketiga nama
yang sama namun berbeda tempat tersebut, mempunyai keunikan masing-masing dan
segala hal berbau mitos yang menyungkupinya. Goa Langse yang saya sebut
pertama, yakni di Surowiti sudah saya tulis di sini. Selengkapnya bisa kerabat
akarasa baca di sini Misteri Goa Langseh Petilasan Brandal Lokajaya dan Goa
Langse yang kedua yakni di Rahtawu insya Allah menyusul. Selanjutnya pada
kesempatan kali ini saya ajak kerabat akarasa menengok Goa Langse yang terakhir,
yakni Goa Langseh yang ada di Giricahyo, Purwosari, Gunung Kidul.
Meskipun sudah
masuk wilayah Gunung Kidul, letaknya tidak jauh dari pantai Parangtritis, Bantul.
Bahkan jika cuaca sedang cerah goa ini dapat kita lihat dari pantai Parangtritis.
Arahkan pandangan ke tebing arah timur
dari pantai, jika terlihat ada bangunan seperti pendopo kecil nangkring di atas
karang, itulah lokasi Goa Langse.
Magis dan sakral,
itulah kesan pertama saat menginjakkan kaki Goa Langse dan seakan perjalan yang
menantang untuk mencapai goa ini seakan terbayar lunas, terlebih Anda adalah
menyukai tempat-tempat yang hening dan sarat akan mistis. Inilah tempat yang
memenuhi kriteria tersebut. Sayangnya, bukan perjalanan yang mudah untuk
mencapainya.
Untuk ke Goa
Langse ini kita harus bernyali tebal dan tidak phobia pada ketinggian. Perjalanan
untuk menuju lokasi Goa ini setidaknya kita akan meniti tebing yang nyaris
tegak lurus dengan ketinggian tak kurang dari 400 meter. Maka tak mengherankan,
banyak korban yang jatuh saat menuju ke lokasi Goa Langse ini. Pertanyaannya,
mengapa Goa yang relatif sulit ini mempunyai daya tarik para peziarah pencari
berkah?
Mitosnya, Goa
Langse ini diyakini sebagai salah satu keratonnya Kanjeng Ibu Ratu Kidul. Maka tak
mengherankan, Goa Langse ini dalam berbagai kesempatan sering dikunjungi oleh
para Nata Mataram. Di goa ini juga diyakini pernah bersemedi pula Syekh Siti
Jenar, Syech Maulana Maghribi, Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati
maupun Sunan Kalijaga.
Dari cerita tutur
yang berkembang, keberadaan Goa Langse berawal dari kisah Dewi Nawangwulan. Dewi
Nawangwulan adalah bidadari dari kahyangan yang ketika itu dia bersama
kakak-kakaknya mandi di Sendang Beji yang ada di Girijati.
Syahdan, ketika para
bidadari tersebut mandi, Kidang Telangkas atau yang lebih dikenal dengan nama
Jaka Tarub melihatnya. Naluriah laki-laki, melihat banyak wanita cantik mandi
lantas tergerak hatinya untuk menyembunyikan seperangkat pakaian yang ternyata
milik Dewi Nawangwulan. Saat selesai mandi Dewi Nawangwulan menangis sebab
kakak-kakaknya bisa kembali mengangkasa dan pulang ke kahyangan sedangkan Dewi
Nawangwulan tidak bisa, karena seperangkat pakaianya di sebunyikan Kidang
Telangkas. Nuwun.
0 on: "Aura Magis Keraton Ratu Laut Kidul di Goa Langse"