Akarasa – Selamat
datang kerabat akarasa. Seperti pada judul tulisan yang akan saya bagikan pada
kesempatan kali ini, saya yakin penjenengan semua sering mendengarnya. Bahkan
ada adagium yang mengatakan, dengan
menguasai ilmu telepati banyak hal yang akan dapat diwujudkan menjadi
kenyataan. Luar biasa bukan. Nah, pertanyaannya, apakah yang dimaksud dengan
telepati?
Baik, mari kita membincangnya lebih mendalam tentang
telepati ini hingga ke akar-akarnya..
Merujuk dari bahasanya, telepati secara harfiah dari
kata tele yang berasala dari bahasa Ingrris yang berarti jauh dan pathos (pati)
yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti jauh. Jika digabung kemudian kita
maknakan secara umum, telepati berarti proses atau praktek pengiriman dari
jarak jauh. Pengiriman yang dimaksud disini adalah pengiriman pikiran dari satu
orang ke orang lainya, atau dalam bahasa lain sender (pengirim) kepada receiver
(penerima).
Lantas,
pertanyaan lanjutannya adalah, jasa kurirnya pakai media apa kok pikiran
bisa di kirim?
Tentunya bukan SMS, BBM, WA, atau LINE, dan lain
sebagainya. Kurir penghantar pikiran
dari pengirim kepada penerima tak lain
adalah alam semesta ini. Jadi kita tidak perlu repot kehabisan kuota. Alam
semesta ini adalah medium yang berisi gelombang-gelombang eletromagnetik serta
ion-ion khusus yang bisa kita manfaatkan untuk mendayakan telepati tersebut.
Gelombang-gelombang atau getara-getaran eletromagnetik inilah yang bertugas
sebagai kurir dalam praktik telepati.
Wah, tidak mungkinlah ini, bagaimana bisa? Pertanyaan
yang sekaligus merupakan pernyataan tentulah ada ditengah kemajemukan kita.
Terlebih bagi kalangan yang tidak mendalami prana atau tenaga dalam, telepati
tak ubahnya adalah bualan semata. Padahal, telepati bukanlah ilmu klenik
seperti yang mereka bayangkan selama ini. Telepati adalah sesuatu yang masuk
akal dan terjangkau oleh logika berpikir kita. Siapapun bisa, asalkan ada
kemauan dan serius untuk mempelajarinya. Terlepas apapun keyakinan kita.
Penjelasan paling mudah untuk mengilustrasikan cara
kerja telepati adalah serupa cara kerja atau sistem yang ada
di pesawat TV. Siapa yang tidak heran saat awal munculnya media pesawat
televisi, sangat memungkinkan pesawat televisi kala itu adalah barang yang sangat
ajaib. Bagaimana tidak ajaib, sebuah kotak bisa memunculkan gambar, bisa
berbicara dan merekam persis sama dengan yang terjadi sesungguhnya dari tempat
yang jauh dan tanpa ada kabel penghubung. Seperti siarang langsung pertandingan
sepak bola liga Italian misalnya, kejadiannya sama persis seperti yang kita
saksikan di layar televisi. Siaran yang ditangkap televisi yang kita saksikan
itulah medianya sebagai penghantar sering disebut gelombang elektromagnetik.
Prinsip dasar dan utama
dalam telepati adalah akumulasi dan pemfokusan pikiran. Dari pemfokusan pikiran
akan memunculkan Daya Cipta, namun ini tidak akan muncul tanpa diikuti
keyakinan kita bahwa Energi Mengikuti Pikiran. Sedangkan Pikiran dalam prinsip
telepati adalah sesuatu yang sangat material, bukan sesuatu yang abstrak yang
hanya dapat kita bayangkan hanya seperti asap. Inilah prinsip dasar sekaligus
utama dalam telepati.
Pikiran merupakan
bahan baku dari proses daya cipta. Daya cipta adalah buah dari konsentrasi dan
pemfokusan. Daya cipta, konsentrasi dan pemfokusan adalah tiga rangkaian yang
saling berkait dan saling berpengaruh dalam proses telepati.
Konon, semasa era
walisongo, yang kita tahu daerah dakwahnya satu sama lain saling berjauhan, dan
kita tahu juga moda angkutan atau kendaraan kala itu masih minim. Para waali
ini disinyalir dalam berkomunikasi wali satu dengan wali yang lainnya banyak
menggunakan telepati. Para wali memanfaatkan getaran-getaran alam semesta ini
untuk berkomunikasi satu sama lain. Memang, sangat dimunkinkan sekali bahwa
para wali adalah orang yang terpilih. Kisah lain menyebutkan beberapa wali jika
melakukan shalat adalah langsung ke Mekkah, atau menempuh perjalanan yang
berjarak ribuan kilometer cukup sekian detik.
Kisah-kisah
tersebut jika ditilik secara telepati dan occulatisme (kegaiban) menjadi masuk
akal, mengingat di alam ini terdapat berbagai misteri yang sulit dinalar secara
akal sehat. Perjalanan pikiran, ada beberapa pakar berpendapat, adalah secepat
cahaya. Adapaun kecepatan cahaya adalah 300.000/ detik. Luar biasa bukan?
Bukti nyata bahwa
pikiran dapat terkirimkan secara jarak jauh adalah proses komunikasi dan
hubungan batin antara anak dan ibu, suami dengan isteri, atau kakak dengan
adiknya. Dimana, seorang ibu akan merasakan getaran-getaran pikiran sang anak
yang berada di tempat jauh, ibu akan merasakan ‘firasat’ sesuatu jika anaknya
mengalami musibah/ sakit. Dan seorang istri akan merasakan ‘getaran khusus’
jika si suaminya berada di tempat yang jauh mengalami sesuatu yang
‘mengerikan’. Ataupun sang kakak akan merasakan sesuatu pula jika adiknya
merasa kangen atau bahkan batin adik terus memanggil-manggil kakaknya.
Dalam khasanah keilmuan
kebatinan, kita ambil contoh dalam pelet
(pengasihan) misalnya, seorang laki-laki atau wanita mampu saling berkomunikasi
dengan lawan jenisnya. Lawan jenis tersebut terjadi karena getaran-getaran
pikiran yang dilakukan oleh salah seorang tersebut. Komunikasi batin terjadi
karena diantara kedua mampu berkonsentrasi melakukan visualisasi optimal yang
menghasilkan daya cipta. Dari daya cipta itulah tercipta ‘jembatan getaran’
yang oleh medan elektromagnetik di alam semesta disampaikan kepada si penerima
getaran pikiran.
Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa telepati adalah proses pendayagunaan pikiran sebagai
suatu materi yang dapat dikirimkan dari jarak jauh. Nah, demikianlah konsep dasar
dan pengertian telepati. Insya Allah pada tulisan selanjutnya kita akan
membahas tentang tata cara dan pembuktian bahwa telepati bisa dilakukan siapa
saja. Tidak memandang apapun keyakinan kita masing-masing. Dan dalam telepati
kita tidak harus sakti seperti yang kita dengar selama ini. Akhir kata, semoga
tulisan singkat ini ada manfaatnya. Nuwun.
0 on: "Tentang Seluk Beluk Telepati"