Akarasa – Selamat datang kerabat
akarasa. Hari ini, kembali kita dikejutkan oleh kecelakaan laut di perairan
Masalembo. Dua hari yang lalu, dalam tulisan Misteri Zona Segitiga Setan di
Wilayah Bogor, sedikit saya singgung tentang misteri perairan ini, yang bagi para
pelaut diibaratkan Segitiga Bermuda-nya Indonesia.
Segitiga Masalembo adalah sebuah
garis imajiner yang menghubungkan antara Pulau Bawean, Kota Majene, dan
Kepulauan Tengah yang berada di Laut Jawa dan termasuk wilayah perairan
Masalembo. Kepulauan Masalembo sendiri sebenarnya terdiri dari tiga pulau kecil
yang berpenduduk kurang lebih seribu hingga tiga ribu jiwa. Kepulauan ini masih
termasuk dalam wilayah kecamatan Masalembo, Kabupaten Sumenep.
Kecelakaan kemarin bukan yang
pertama, 10 tahun yang lalu dua kecelakaan lalulintas pada awal tahun 2007
belum hilang dari ingatan kita, yang pertama kecelakaan lalulintas laut yang
menimpa kapal laut Senopati Nusantara, yang kedua kecelakaan Pesawat Adam Air.
Keduanya diduga terjadi pada waktu yang berdekatan di kawasan yang sama
berdekatan juga di laut Utara Jawa, dan yang satu di seputar Masalembo.
Semenatra 36 tahun yang lalu KM Tampomas II terbakar di laut dan karam pada
tanggal 27 Januari 1981. Kejadian kecelakaan tersebut lokasinya sama-sama tak
jauh dari perairan Masalembo. Ada apa gerangan?
Pulau Masalembo sebenarnya sebuah
pulau kecil yang berada di ujung Paparan Sunda. Pulau-pulau kecil ini berada di
daerah “pertigaan” laut yaitu laut jawa yang berarah barat timur dan selat
Makassar yang memotong berarah utara-selatan.
Pola kedalaman laut di Segitiga Masalembo ini sangat jelas menunjukkan
bentuk segitiga yang nyaris sempurna berupa segitiga sama sisi. Lihat gambar
di atas.
Pada peta kedalaman laut atau
peta bathymetri diatas dapat dilihat adanya bentuk kepulauan yang berbentuk
segitiga. Tinggian yang terdiri beberapa pulau-pulau ini saya sebut sebagai
“SEGITIGA MASALEMBO” atau “THE MASALEMBO TRIANGLE“. Nah, ada apa saja di daerah
seputaran Segitiga Masalembo ini. Coba kita intip dikit-dikit ya. Tapi jangan
mengharap banyak dari sisi mistisnya, akan lebih banyak saya urai sisi kebumian
dan kelautannya saja.
Pertemuan ARLINDO (Arus Laut Indonesia)
Indonesian Throughflow (ARLINDO), indicate the relationship between the
relationship between ARLINDO and El-Nino Southern Oscillation (ENSO) (Source,
Gordon, A., 1998)
Di atas ini digambarkan arus laut
di Indonesia, terutama Indonesia Timur. Coba perhatikan arus yang melewati
Segitiga Masalembo ini. Pada bagian atas (garis hijau) menunjukkan air laut
mengalir dari barat memanjang di Laut Jawa, berupa monsoonal stream atau arus
musiman. Arus ini sangat dipengaruhi oleh cuaca dan musim. Sedangkan dari Selat
Makassar ada arus lain dari utara yang merupakan thermoklin, atau aliran air
laut akibat perbedaan suhu lautan. Kedua arus ini bertemu di sekitar Segitiga
Masalembo.
Yah, tentu saja arus ini akan
sangat mempengaruhi pelayaran laut disini. Arus musiman ini sangat dipengaruhi
juga oleh suhu air laut akibat pemanasan matahari tentusaja. Kalau anda masih
inget bahwa lintasan matahari itu bergerak bergeser ke-utara-selatan dengan
siklus tahunan. Itulah sebabnya pada bulan-bulan Januari yang merupakan saat
perubahan arus musiman (monsoon).
Apa menariknya dari ARLINDO ini?
Arus ini membawa air laut dingin dari Samodra Pasifik ke Samodera Indonesia
diduga dengan debit hingga 15 juta meterkubik perdetik!!! Dan hampir
keseluruhannya melalui Selat Makassar!
Tentunya aliran air sebesar ini bukan sekedar aliran air saja. Banyak
aspek lain yang ikut mengalir dengan aliran air sebanyak itu, misalnya akan
terdapat pula aliran ikan-ikan laut, aliran sedimen laut, juga aliran
temperatur air. Apa saja efek aliran ini dengan proses kelautannya sendiri? Wah
tentunya banyak sekali Kalau digambarkan
secara mudah barangkali profil selat makassar dapat dilihat seperti dibawah
ini.
Pada profil dasar selat Makassar
diatas terlihat batuan kalimantan dan batuan sulawesi berbeda, kalau masih
ingat yang aku tulis tentang pembentukan Patahan-patahan di Jawa di tulisan
sebelumnya disini, maka tentunya mudah dimengerti. Hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan mencolok antara Indonesia barat dengan Indonesia Timur, seperti yg
ditulis disini sebelumnya. Kalimantan merupakan bagian dari Paparan Sunda
(Indonesia Barat) sedang Sulawesi merupakan bagian dari Indonesia Timur. Nah
garis yang membaginya dulu diketemukan oleh Wallace disebut sebagai Garis
Wallace (Wallace Line). Garis Wallace ini sebenernya hasil penelitian satwa
Indonesia Barat-Timur, namun sebenarnya ada juga implikasi atau manifestasi
dari aspek geologis (batuan penyusunnya).
Dari batuannya kita tahu bahwa
dibawah selat makasar ini terdapat tempat yang sangat kompleks geologinya,
diatasnya terdapat selat Makassar yang juga memilki karakter khusus di dunia
ini dimana mengalirkan air yang sangat besar. Apa yang terlihat lagi? Ya
tentunya ada aspek meteorologis yang memisahkan antara daerah diatas air dengan
daerah diatas daratan yaitu awan. Awan merupakan fenomena khusus yang paling
banyak dijumpai diatas daratan. Itulas sebabnya kalau sedang di tengah laut
coba tengok ke atas, carilah awan. Awan yang berarak akan lebih banya terdapat
di daratan ketimbang di atas lautan seperti gambaran diatas.
Seringkali daerah Segitiga
Bermuda dihubungkan dengan kondisi magnetisme. Adakah peta magnetik daerah
Segitiga Masalembo ini? Kalau dibandingkan dengan Segitiga Bermuda, lokasi
Segitiga Masalembo juga tidak menunjukkan keanehannya. Sepertinya keangkeran
segitiga Masalembo ini lebih ditentukan oleh faktor gangguan alamiah yang bukan
mistis. Yang mungkin paling dominan adalah faktor meteorologis termasuk
didalamnya faktor cuaca, termasuk didalamnya angin, hujan, awan, kelembaban air
dan suhu udara yang mungkin memang merupakan manifestasi dari konfigurasi batuan
serta kondisi geologi, oceaografi serta geografi yang sangat unik.
Kalau memang Masalembo Triangle
ini banyak menimbulkan masalah transportasi (lalulintas), tentunya perlu
rambu-rambu lalulintas laut yang lebih canggih ditempatkan di lokasi ini.
Tetapi bukan berarti zona terlarang masa sih kita tidak boleh melewatinya
sepanjang masa. Misalnya mercusuar khusus, penempatan radar pemantau. Juga yang
tak kalah penting penelitian saintifik tentang perilaku arus air laut, serta
cuaca di daerah ini. Sekian.
Disarikan dari berbagai sumber terpilih..
Disarikan dari berbagai sumber terpilih..
0 on: "Misteri Segitiga Masalembo"